Pejabat Iran: Kami akan Dukung Hizbullah dengan Segala Cara jika Israel Memulai Perang Besar-besaran

TRIBUNNEWS.COM – Seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran mengatakan Iran dan proksinya akan mendukung kelompok teroris dengan segala cara jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah.

Kamal Khamenei, penasihat diplomatik Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan kepada Financial Times bahwa Iran tidak tertarik dengan perang regional.

Sebaliknya, ia mendesak Amerika Serikat untuk mengekang eskalasi lebih lanjut guna memberikan tekanan pada Israel.

Namun ketika ditanya apakah Iran akan memberikan dukungan militer kepada Hizbullah jika terjadi konflik skala besar, Karaji menjawab:

“Semua rakyat Lebanon, negara-negara Arab dan kekuatan perlawanan akan mendukung Lebanon melawan Israel,” katanya dalam sebuah wawancara.

“Ada kemungkinan perang akan meluas ke seluruh kawasan, termasuk semua negara, termasuk Iran,” ujarnya.

“Dalam situasi seperti ini, kami tidak punya pilihan selain mendukung Hizbullah dengan segala cara.”

“Meningkatkan perang bukanlah kepentingan siapa pun, bahkan Iran atau Amerika Serikat pun tidak,” tambahnya. Peta sengketa perbatasan antara Israel dan Hizbullah Lebanon (The Sun)

Ketegangan antara Iran, Amerika Serikat, dan Israel meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023.

Hizbullah dan militer Israel hampir setiap hari saling menyerang di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Pemberontak Houthi di Yaman juga sering menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan meluncurkan drone serta rudal ke arah Israel.

Sementara itu, militan Syiah di Irak dan Suriah menyerang pasukan Amerika dan menembakkan rudal ke Israel.

Iran dan Israel juga saling melancarkan serangan rudal pada April lalu.

Kejadian ini merupakan pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung dari wilayahnya.

Namun, kedua belah pihak berusaha meredakan ketegangan, dan setiap serangan dianggap “terkoordinasi” dan tidak menimbulkan kerusakan berarti.

Meskipun demikian, kekhawatiran akan perang besar-besaran Israel-Hizbullah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Kedua belah pihak telah meningkatkan retorika permusuhan mereka, sehingga meningkatkan kekhawatiran di Barat tentang bagaimana reaksi Iran.

Delegasi Iran di PBB pada Jumat (28 Juni 2024) memperingatkan akan terjadinya perang dahsyat jika Israel menyerang Hizbullah.

Namun, pejabat Iran lainnya mengatakan kepada FT bahwa Iran tidak mungkin menargetkan Israel secara langsung, melainkan hanya dengan mengkonsolidasikan jaringan kelompok teroris yang didukungnya.

Perkembangan terkini di lapangan

The Times of Israel melaporkan pada Minggu (30 Juni 2024) bahwa 18 tentara Israel terluka dalam serangan drone Hizbullah di Israel utara.

Beberapa drone diluncurkan dari Lebanon pada Minggu sore, membunyikan sirene di Galilee Panhandle dan Dataran Tinggi Golan utara, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

IDF mengatakan sebuah drone bermuatan bahan peledak menyerang wilayah Merom Golan, melukai 18 tentara.

Salah satu rahang tersebut mengalami luka serius namun satu lainnya dalam kondisi baik.

Sejauh ini, 15 tentara dan pasukan cadangan IDF tewas dalam bentrokan perbatasan.

Terdapat beberapa serangan di Suriah, namun tidak ada korban jiwa.

Hizbullah mengatakan 356 anggotanya tewas dalam pertempuran di Israel, sebagian besar di Lebanon dan beberapa di Suriah.

(Tribunnews.com, Tiara Shelaby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *