TRIBUNNEWS.COM – PT Pegadaian bekerja sama dengan Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus meluncurkan Program Bank Sampah Kopassus di Balai Kendali Kopassus, Jakarta Timur pada Kamis (01/08).
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi anggota Kopassus Cabang Persit Kartika Chandra Kirana BS dalam pengelolaan sampah rumah tangga melalui inovasi Bank Sampah.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus, Ria Djon Afriandi, serta anggota dan Ketua Ikatan Istri Pekerja Pegadaian (IIKP) Hesti Damar, yang didampingi anggota IIKP lainnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 1000 peserta yang tergabung dalam Persit, prajurit TNI dan guru sekolah di kawasan Kopassus, Cijantung.
Dalam sambutannya, Direktur Utama IIKP PT Pegadaian Pusat, Hesti Damar mengatakan, “Program ini merupakan langkah nyata untuk mengajarkan pengelolaan sampah kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya menghadirkan cara memilah sampah yang benar, namun juga memberikan bekal pemahaman akan manfaat ekonomi dari sampah produk yang dikelola dengan baik yaitu melalui Bank Sampah Tabungan Emas.”
Sementara itu, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus Ria Djon Afriandi mengatakan, kegiatan ini menjadi kepedulian Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus terhadap permasalahan sampah dan pentingnya edukasi pengelolaan sampah yang baik. Ria juga mengatakan, selain bermanfaat, program pemilahan sampah untuk menyelamatkan emas melalui Arbedion Aur Pegadaian merupakan program yang sangat bermanfaat.
“Saya belum disetujui oleh Pegadaian tapi saya sudah menjadi nasabah sejak tahun 2016. Sedikit demi sedikit saya menabung emas, berapapun nominalnya saya menabung emas. Saat ini juga ada aplikasi Pegadaian Digital sehingga saya tidak memerlukannya. .datang ke kantor Pegadaian, bolehkah beli Tabungan Emas dimana saja? Saya juga membuatkan tabungan emas untuk anak saya, bila suatu saat dia membutuhkannya, tabungan emas itu bisa langsung digunakan, kata Ria.
Berdasarkan data Sistem Informasi Nasional Pengelolaan Sampah (SIPSN), Indonesia menghasilkan 31,44 juta ton sampah sepanjang tahun 2023, namun yang dikelola hanya 15,74 juta ton.
Dari jumlah tersebut, 49,5 persen berasal dari rumah. Oleh karena itu, inovasi dan kemandirian dalam memilah dan mengelola sampah di tingkat rumah tangga sangat diperlukan.
PT Pegadaian berkomitmen memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang terlihat dari sinergi antara PT Pegadaian dan Persit Kartika Chandra Kirana BS Cabang Kopassus. Diharapkan budaya pengelolaan sampah di lingkungan Kopassus dapat berubah menjadi lebih baik.
Saat ini, Kopassus Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS melaporkan terdapat tiga unit bank sampah yang didukung, yakni Satya Dharma Makopassus, Kottaman Grup 3, dan Bugis Berseri Sat 81.
Program Bank Sampah ini tidak hanya fokus pada edukasi tentang pemilahan sampah, namun juga memberikan manfaat ekonomi melalui pengelolaan sampah yang benar. Melalui tabungan emas yang ditawarkan sebagai insentif, masyarakat bisa mendapatkan manfaat langsung dari upayanya menjaga lingkungan.
Tabungan emas merupakan pilihan investasi yang bijak, mengingat harga emas cenderung meningkat seiring berjalannya waktu sehingga memberikan keamanan finansial jangka panjang bagi mereka yang terlibat.