Pedagang Pasar Asemka Mengeluh Sepi, Pembeli Bendera dan Atribut 17-an Turun

Laporan dari reporter Tribunnews com, Galukh Nestia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kegembiraan masyarakat di berbagai wilayah Jakarta menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tidak kalah dengan pedagang yang menjual bendera merah putih di Pasar Asemka Barat pada tahun 2017. Jakarta.

Mereka mengeluhkan sepinya pelanggan menjelang HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pendapatan mereka menurun drastis.

Yanto (42), seorang pedagang yang sudah lima tahun lebih berjualan di Pasar Asemka setiap bulan Agustus, mengungkapkan, penjualannya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Dua tahun terakhir produk saya sama seperti teman-teman yang lain mengalami kerusakan parah, masalahnya kalah bersaing dengan toko online, jualnya murah,” kata Yanto, Jumat (16/8/2024).

Ia merasa kehilangan separuh modalnya karena ketatnya persaingan dari platform e-commerce. Penurunan penjualan ini diperparah dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan yang juga berdampak pada bisnis ritel mandiri. Jual Bendera Merah Putih 17 Makna di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Jumat 16 Agustus 2024.

Diakui Ianto, banyak pedagang terpaksa meninggalkan usahanya karena modalnya tidak dapat dikembalikan dan ia sering mendapati pembeli menawar harga lebih murah berkat perbandingan harga online.

Ianto mengatakan, ada juga barang yang laris manis di pasaran, seperti bendera dengan hiasan cerah, pita merah putih, dan kertas merah putih. Sekarang bendera tidak terlalu populer.

Ianto mengaku akan berhenti menjual lambang bendera Merah Putih sehari menjelang Hari Kemerdekaan karena penghasilan hariannya yang sebesar satu juta dolar tidak cukup untuk membiayai modalnya.

Fiza (29), pedagang lainnya, juga merasakan dampak serupa. Ia menjelaskan, banyak kompetitor, khususnya toko online, yang menjadi penyebab turunnya pendapatan.

“Harga turun sehingga pendapatan kami ikut terdampak,” kata Fiza.

Diakuinya, meski pendapatan harian melebihi Rp satu juta, namun tidak cukup untuk membayar biaya awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *