PDIP Siap Menjadi Oposisi ataupun Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tergantung Keputusan Megawati

Laporan jurnalis Tribunnews.com Fercianus Vaku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basara menyatakan partainya siap menjadi oposisi atau bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikan Basarah usai Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan sidang Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam perselisihan hasil pemilihan presiden (PHPU) 2024.

Namun Basara menegaskan, posisi partai akan ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Jadi apapun keputusan Bu Mega ke depan, seluruh kader PDIP siap berada di dalam dan di luar pemerintahan, kata Basara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/04/2024).

Ia mengatakan, kader PDIP dilatih dan dididik untuk hidup di segala iklim dan dinamika politik nasional.

Menurut Basara, PDIP terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik di tanah air.

“Kita berada di jalur kolonialisme ketika Bung Karno mendirikan PNI pada 4 Juli 1927, pada masa hegemoni kolonial inilah kita berhasil bertahan dan membawa Indonesia merdeka bersama partai politik lainnya,” ujarnya.

Basara mengatakan, kegigihan PDIP sudah diuji baik di dalam maupun di luar pemerintahan.

Misalnya pada masa Orde Baru banyak terjadi intimidasi politik, namun PDI berhasil bertahan dan memenangkan pemilu 1999.

“Kemudian kami berada di pemerintahan dan kemudian meninggalkan pemerintahan lagi, maksud saya keluar dari pemerintahan, dan kami kembali ke pemerintahan selama 10 tahun,” kata Basara.

Basara mengungkapkan, posisi politik PDIP lima tahun ke depan akan ditentukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada Mei 2024.

Pada Rakernas, seluruh struktur partai akan memberikan pengarahan kepada Megawati mengenai sikap politik partai tersebut, baik sebagai bagian dari pemerintah maupun oposisi.

“Berikan usulan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP yang mempunyai hak prerogatif Kongres agar ada (Rakernas) PDIP yang menentukan posisi politiknya. Itu akan masuk atau keluar dari pemerintahan,” katanya.

Basara mengatakan, seluruh struktur partai berhak memberikan pendapat kepada Megawati mengenai posisinya di koalisi atau oposisi.

Meski demikian, Megawati punya hak prerogratif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *