TRIBUNNEWS.COM – Salah satu strategi utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) untuk meningkatkan kinerja laba adalah melalui sinergi. Hingga Juni 2024, jumlah pelanggan mencapai 1,1 juta dengan pertumbuhan 8,72 persen year-to-date (ytd).
Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan langkah strategis ini semakin memperkuat serapan keuangan syariah yang selalu diusung BSI. Hal ini menunjukkan pengenalan keuangan syariah berjalan dengan baik dan terus menunjukkan tren positif.
“Di BSI, pembayaran melalui setoran wadiah tidak dikenakan biaya administrasi, sehingga masyarakat dapat sepenuhnya menggunakan layanan ini, termasuk mendapatkan kartu kredit dan mengakses BSI Mobile tanpa dipungut biaya. Jadi, kami berharap BSI menjadi one stop shop bagi layanan perbankan syariah bagi nasabah kami,” kata Anton.
Anton mengungkapkan, BSI berupaya meningkatkan pelanggan berbayarnya pada tahun ini. Layanan ini menjadi salah satu pintu gerbang utama masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan syariah.
Bentuk kerja sama lain yang dilakukan perseroan adalah menjalin hubungan dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), salah satu perusahaan pemerintah, untuk menerapkan penggunaan layanan perbankan syariah.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau MOU yang ditandatangani oleh Anton dan Direktur Keuangan, Manajemen dan Manajemen Risiko PT Biro Klasifikasi Indonesia Sinung Triwulandari.
“MOU ini menjadi pintu gerbang untuk mulai meningkatkan pengenalan syariah di lingkungan Biro Klasifikasi Indonesia. Terutama dalam hal gaji, pengelolaan uang, dan sumber daya keuangan,” jelas Anton.
Melalui kemitraan ini, seluruh pegawai BKI yang memilih transaksi syariah dari BSI dapat mengakses layanan reward.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Badan Klasifikasi Indonesia Sinung Triwulandari mengatakan pertemuan ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak sehingga bisa terus berlanjut.
“Kami sangat berharap sinergi ini dapat memperkuat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, serta mendorong terciptanya lingkungan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya. (*)