Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 4.730 staf gabungan dikerahkan untuk mengamankan agenda kunjungan Paus Fransiskus, Kepala Vatikan dan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, ke Indonesia.
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada Selasa (3/8/2024) pukul 11.30 WIB.
Pengamanan terbagi 3.060 personel, satgas 460, BKO TNI, Mabes dan 1.210 petugas, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ari Syam Indradi Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Wakil Kepala Humas Operasi Tribrata Jaya tahun 2024 mengatakan, sejumlah sasaran pengamanan telah ditetapkan.
Area Bandara Soetta 240 personel di lokasi, jalur kedatangan dan kepulangan 15 personel, area (Lapangan Monas Banteng – Jalan Lingkar HI-GBK) 1.215 personel, jalur (Satgas Salrolakir) 306 personel, akomodasi 121 personel, Posko Tribrata Jaya 42 personel , pasukan gerak 90 personel dan Pamwal VVIP/VIP (Paus Fransiskus dan ISF) 84 personel.
Kompol Ade Ari menjelaskan, “Rekayasa lalu lintas merupakan peninjauan eskalasi di lapangan.
Ia mengimbau pengguna jalan menghindari beberapa ruas jalan yang masuk dalam dua agenda tersebut dan mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.
Ketua departemen menekankan kepada anggota bahwa pengamanan harus dilakukan dengan cara yang manusiawi.
Sebelumnya, TNI-Polri menggelar pertemuan militer gabungan untuk mendukung kunjungan Paus Fransiskus dan International Stability Forum (ISF) 2024 di Jakarta.
Kabag Ops Dankorbrimob Polri Tribata Jaya 2024 Jenderal Pol Imam Widodo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sangat penting.
Khususnya terkait dengan penguatan kerukunan antar umat beragama, hendaknya dijaga dan dikembangkan bersama.
“Sepengetahuan kami, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sudah direncanakan sejak tahun 2020, namun rencana tersebut tertunda karena pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia, dan akhirnya Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Indonesia telah resmi mengumumkan Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia yakni pada 3 Maret 2024. mengumumkan akan mengunjungi Jakarta pada September hingga 6 September,” ujarnya di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Menurut Imam, Paus Fransiskus akan mengadakan beberapa acara selama berada di Indonesia, antara lain pertemuan dengan Presiden RI, masyarakat sipil, dan pejabat diplomatik.
Setelahnya, pertemuan dengan Imam Masjid Istiklal dan tokoh agama lainnya, serta perayaan misa besar Katolik di GBK.
Bersamaan dengan agenda kunjungan Paus, Indonesia khususnya Jakarta juga akan menjadi tuan rumah acara ISF di JCC Senayan.
“Saat ini kita dipercaya untuk mengamankan dua event sekaligus yang tentunya memiliki dinamika berbeda dalam pelaksanaannya, namun kita harus tetap menunjukkan kepiawaian dan komitmen. Semua yang terlibat di sini patut berbangga. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari sejarah keamanan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” jelasnya.
Menurut Imam, pengamanan kunjungan Paus Fransiskus dan ISF di Jakarta akan menerapkan model pengamanan yang sinergis dengan TNI dan komponen keamanan lainnya.
Rencana operasional disusun dan didistribusikan sebagai acuan untuk tugas keselamatan.
“Sebelum operasi sudah kita lakukan latihan. Kita harus persiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, Polri memiliki personel, sarana dan prasarana yang memadai.
Menurut dia, kepercayaan pemerintah kepada Polri untuk mengamankan peristiwa yang sangat penting ini harus dipahami sebagai upaya menjaga tugas keamanan semaksimal mungkin.
“Kita harus waspada terhadap segala potensi ancaman, sekecil apa pun, yang dapat mengganggu operasi keamanan internasional. Semua keamanan ini merendahkan kredibilitas negara di dunia internasional,” ujarnya.