TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Zionis Israel (IDF) membakar salinan Alquran dan menghancurkan masjid di Jalur Gaza.
Gerakan Hamas Palestina juga mengecam tindakan tentara Zionis Israel.
Hamas menyebut tindakan ini “fasis, penuh kebencian dan kriminal”.
Hamas telah menyatakan kecaman kerasnya atas tindakan pasukan Zionis, yang membakar salinan Al-Quran selama badai dan menghancurkan masjid Bani Saleh di Jalur Gaza utara.
Hal itu terungkap dalam pesan yang dikirimkan Hamas melalui Telegram pada Sabtu (24/8/2024).
“Pembakaran Al-Quran, penodaan dan penargetan serta penghancuran masjid menunjukkan ekstremisme unit ini (Zionis Israel) dan pasukannya,” kata Hamas.
Menurut Hamas, apa yang dilakukan Israel adalah tindakan kebencian dan kejahatan.
“Juga, pendekatan fasis mereka terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan identitas bangsa dan kemurniannya,” tambah pernyataan itu.
Hamas mendorong negara-negara Arab dan Islam serta pemerintahnya untuk marah dan mengutuk perilaku fasis.
Hamas berharap negara-negara Arab mengambil langkah untuk menjaga kemurnian Islam dan Kristen di Palestina. Update korban di Gaza
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pada Sabtu (24/8/2024) bahwa tentara Israel telah membunuh 69 warga Palestina lagi dalam serangannya di Jalur Gaza, sehingga totalnya menjadi 40.334 orang sejak Oktober lalu.
Dalam informasi yang disampaikan Kementerian, 93 ribu 356 warga Palestina terluka dalam serangkaian pemboman Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, merujuk pada Anadolu Agency.
Kementerian mengatakan: “Dalam 48 jam terakhir, pasukan Israel membunuh 69 orang dan melukai 212 orang dalam lima pembantaian terhadap keluarga.”
Sementara itu, banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
Penghalang jalan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air dan obat-obatan serta menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)