TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD – Tentara Perlawanan Islam Irak (IRI) mengumumkan siap membantu Hizbullah melawan Pasukan Pertahanan Israel jika memutuskan untuk menyerang Lebanon.
“Kami bersikeras bahwa kami akan berjuang bersama dengan rekan-rekan kami dari kelompok Lebanon jika pemerintah Israel memutuskan untuk memulai perang baru di Lebanon,” tegas Pasukan Perlawanan Islam Irak, dikutip Al Mayadeen.
Beberapa milisi Syiah Irak juga menunjukkan dukungan terhadap aliansi tersebut, termasuk kelompok oposisi Kata’ib Hizbullah, Brigade Sayyid al-Shuhada atau Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS), dan Harakat Hizbullah al-Nujaba.
Ketiga kelompok oposisi Irak mengatakan mereka telah menyiapkan pasukan untuk menghadapi agresi Israel yang semakin meningkat jika Netanyahu memutuskan untuk menyerang Lebanon.
Menurut surat kabar Lebanon al-Akhbar, kelompok Perlawanan Irak akan mulai mengirimkan pasukan dan senjata setelah pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah menyetujui perang melawan tentara Israel.
“Jika pejuang Irak diperlukan di Lebanon selatan, kami akan menjadi pihak pertama yang menghadapi agresi musuh Zionis bersama Hizbullah,” kata juru bicara Kata’ib Sayyid al-Shuhada Kadhim al-Fartousi.
“Kami saat ini menunggu kesepakatan Hizbullah untuk berjuang bersama mengatasi meningkatnya kekerasan Israel terhadap Lebanon,” tambahnya.
Ukuran kekuatan Hizbullah
Juru bicara Kata’ib Sayyid al-Shuhada Kadhim al-Fartousi mengatakan Hizbullah memiliki kekuatan yang besar, senjata yang efektif dan jumlah pejuang yang banyak, sehingga dapat mencegah agresi Israel.
Menurut laporan, pasukan Hizbullah saat ini didukung oleh senjata berat, seperti 150.000 roket dan rudal dari berbagai jenis dan jangkauan, termasuk rudal Al-Mas, rudal anti-pesawat berpemandu tinggi yang menggunakan peluru kendali.
Lalu ada rudal antipesawat yang bisa menembak jatuh pesawat atau drone musuh di Lebanon. Hizbullah juga memiliki banyak roket yang disebut Raad (petir dalam bahasa Arab), Fajr (Fajar) dan Zilzal (Mengerikan), yang memiliki daya ledak jumbo berkisar antara 300 hingga 500 kg.
Hizbullah juga disebut-sebut memiliki beberapa rudal kuat lainnya, yakni Fajr 3 dan 5 yang memiliki jangkauan antara 26 hingga 47 mil (43-75 km) dengan hulu ledak yang beragam. Begitu pula dengan rudal Fateh-110 yang membawa hulu ledak seberat 450-500 kg (1.000 hingga 1.100 pon) dengan jangkauan 250-300 km (155-186 mil).
Sementara itu, menurut direktur strategi dan inovasi New Lines Institute, Nicholas Heras, jika terjadi perang antara Hizbullah dan Israel, kemungkinan besar Hizbullah akan melakukan intervensi untuk memasok senjata: Iran adalah senjata dan keamanan bagi Hizbullah.
“Iran akan menyerang Hizbullah dengan segala jenis senjata darat, laut, dan udara jika Israel menyerang Lebanon,” kata Heras.
Jika hal itu sampai terjadi, tentara Israel bisa saja kalah dalam menghadapi serangan tersebut, mengingat dalam 9 bulan terakhir ini telah kelelahan dengan serangan yang dilakukan oleh Houthi di Laut Merah dan Hamas di Jalur Gaza.