Tentara PBB kembali diserang pasukan Israel di Lebanon selatan, 4 tentara terluka
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan PBB kembali diserang oleh pasukan Israel di Lebanon selatan.
Setidaknya empat tentara UNIFIL terluka akibat serangan Israel yang disengaja terhadap pangkalan mereka.
Dua tentara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka, satu serius, setelah sebuah tank Israel menembaki Menara Internasional di Naqoura, Lebanon selatan.
Serangan pada hari Jumat adalah hari ketiga berturut-turut pasukan UNIFIL diserang oleh tentara.
Pada hari Kamis, dua tentara PBB lainnya terluka dalam serangan Israel.
“Pasukan PBB juga menghadapi serangan Israel… Ini, seperti yang kita semua pahami, adalah kejahatan perang dan memerlukan sambutan hangat.” Dewan (DK PBB) pada hari Kamis.
Orang asing tersebut mengatakan: “Dua anggota Helm Biru terluka dan ini tidak dapat diterima. Setiap serangan terhadap penjaga perdamaian merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi DK PBB 1701: Israel harus mematuhi keduanya. Hal ini harus dimintai pertanggungjawaban.” Kepala kebijakan UE Josep Borrell di media sosial.
Resolusi DK PBB 1701 memberi wewenang kepada UNIFIL untuk menjaga perbatasan selatan Lebanon dengan Israel tanpa senjata atau personel bersenjata selain yang dimiliki pemerintah Lebanon.
Tel Aviv mengakui bahwa penembakan telah dilakukan di kompleks PBB di Naqoura pada hari Kamis dan mengatakan pihaknya telah “memerintahkan” pasukan PBB untuk “tetap berada di daerah aman.”
Hizbullah mengatakan awal pekan ini bahwa Israel menggunakan pasukan PBB sebagai pasukan manusia dan berjanji tidak akan melancarkan serangan karena takut melukai personel UNIFIL.
Al-Akhbar Lebanon melaporkan minggu ini: “Setelah kegagalan upaya AS, lebih dari sekali, untuk mengembalikan pasukan bantuan internasional yang beroperasi di Lebanon selatan untuk memenuhi tuntutan Israel, tekanan terhadap UNIFIL semakin meningkat.”
Dia menambahkan bahwa ancaman Israel telah membuat banyak negara “semakin” mempertimbangkan kehadiran mereka di Lebanon dan mungkin menarik diri untuk menghindari ancaman terhadap pasukan mereka.
Pada pertemuan DK PBB pada hari Kamis, Sekretaris Jenderal PBB untuk Pembangunan Sosial, Jean-Pierre Lacroix mengatakan kepada para pejabat bahwa 300 tentara PBB berada di posisi penting di Lebanon selatan, mereka untuk sementara dipindahkan ke kamp-kamp yang lebih besar.
Dengan dukungan pemerintah AS, Israel telah menginvasi Lebanon selama beberapa minggu terakhir, terus membombardir ibu kota, Beirut, dan wilayah lain di selatan dan timur negara tersebut.
Tentara Israel juga mencoba menyerang Lebanon selatan, namun tidak mampu mengatasi perlawanan sengit yang dilakukan Hizbullah.
PASAR: PERJALANAN