Pasukan Oposisi di Suriah Umumkan Amnesti untuk Tentara Suriah seusai Rezim Assad Runtuh

Tribunenews.com – Administrasi operasi militer oposisi Suriah, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mengumumkan akan memberikan amnesti kepada seluruh tentara yang bertugas di militer di bawah rezim Bashar al-Assad.

Organisasi tersebut mengumumkan amnesti tersebut pada Senin (9/12/2024), satu hari setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Tak hanya itu, mereka juga menjamin keselamatan para prajurit yang bertugas.

“Direktorat Operasi Militer mengumumkan amnesti bagi seluruh prajurit yang bertugas wajib. Keamanan mereka terjamin, dan segala bentuk kekerasan atau penyerangan terhadap mereka dilarang keras,” kata pihak oposisi dalam pesan di saluran Telegramnya, seperti disebutkan. Oleh Ahsarak al-Awsat.

Pihak oposisi sadar bahwa ratusan mantan tentara rezim Assad baru-baru ini menyerah.

Seperti dikutip dari The New Arab, banyak dari mereka yang ditangkap saat berusaha melarikan diri dari perang dan barak militer.

Ribuan tentara telah meninggalkan Damaskus, Homs, Aleppo dan Hama dalam seminggu terakhir.

Alasan mereka melarikan diri adalah kemajuan oposisi dan penganiayaan yang mereka hadapi setelah pemberontakan Assad.

Sekadar informasi, kelompok pemberontak Assad melancarkan serangan besar-besaran yang berujung pada perebutan ibu kota Damaskus pada hari Minggu.

Setelah penggulingannya, Assad melarikan diri dari Suriah dan dikatakan berada di Moskow setelah ditawari suaka oleh Rusia.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan informasi ini pada hari Minggu.

Tak hanya itu, Assad melarikan diri dari Suriah bersama keluarganya.

“Presiden Suriah Al-Assad telah tiba di Moskow. Rusia memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” kata Interfax mengutip pernyataan Al-Arabia.

Bagi warga Suriah, peristiwa ini mengakhiri perang bertahun-tahun secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Dimana ratusan ribu orang telah meninggal, kota-kota menjadi puing-puing, perekonomian terhenti karena sanksi global dan tampaknya tidak ada solusi.

(tribunenews.com/Farah)

Artikel lain terkait konflik Suriah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *