TRIBUNNEWS.COM – Rusia mengklaim telah membersihkan Oblast Kursk, provinsi yang berbatasan dengan Ukraina.
Dalam dua minggu terakhir, Ukraina menyerang Kursk Rusia. Pasukan Kiev berhasil merebut wilayah Sudza, 30 km dari perbatasan.
Namun pada Kamis (22/8/2024), Ukraina disebut tidak melakukan perlawanan berarti dan banyak mengalami kerugian di Kursk.
Wakil Kepala Departemen Utama Militer-Politik Angkatan Bersenjata Rusia, Komandan Pasukan Khusus Akhmet, Mayor Jenderal Aptey Alodinov, mengatakan pihaknya terus ditarik.
Ia juga mengatakan tentara Chechnya berhasil menghancurkan tank M1 Abrams buatan Amerika yang dikerahkan untuk menyerang Rusia.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini semuanya berjalan baik di depan dan kami mengendalikan semuanya. Musuh tidak melakukan operasi tempur aktif apa pun hari ini. Kami menghancurkan sekitar sepuluh unit, termasuk truk pick-up dan hari ini juga termasuk tank Abrams. . Komandan Akhmet mengatakan dalam sebuah pernyataan. Video diunggah di saluran Telegramnya pada malam 22 Agustus.
Allaudinov menambahkan, anak buahnya juga telah menghancurkan beberapa artileri berbagai kaliber dan beberapa pos komando.
“Itulah mengapa situasi di sektor-sektor utama kami sangat baik bagi kami,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa partainya terus menguasai wilayah lain di Kursk.
Penangkapan tentara Rusia di wilayahnya juga sedang berlangsung.
“Permukiman lain di wilayah Kursk kini berada di bawah kendali Ukraina, dan kami telah mengisi dana pertukaran,” kata Zelenskyy, menurut agen Ukraineform.
Kepala pemerintahan Soma, Volodymyr Artykh, mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa serangan Rusia di wilayah Kursk telah berkurang. Tank Amerika M1 Abrams (Interfax)
“Telah terjadi pengurangan penembakan musuh, termasuk artileri barel, dan korban sipil,” katanya. (TASS/Ukrinform)