Paspor Pemain Diaspora Timnas Indonesia Dipertanyakan, Ini Jawaban Menohok Exco PSSI

TRIBUNNEWS.COM – Ekso PSSI Arya Sinulingga buka suara usai paspor pemain timnas diaspora Indonesia dipertanyakan.

Diketahui, Peter Gontha yang tak lain merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia baru-baru ini melontarkan sindiran.

Peter Gontha memberikan pernyataan tajam dan impresif yang menyoroti perjuangan timnas Indonesia menuju kemerdekaan.

Meski sangat senang dengan perkembangan Garuda, ia mulai banyak berbicara tentang sepak bola internasional.

Peter Gontha sendiri tak suka dengan cara PSSI yang langsung menaikkan profil timnas Indonesia.

Dan cara yang segera dilakukan, menurut Peter Gontha, adalah mendatangkan pemain-pemain yang mampu memperkuat timnas Indonesia. Para pemain tim nasional sepak bola Indonesia berfoto bersama sebelum dimulainya laga Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9/2021). 2024). TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Melalui akun Instagramnya, Peter Gontha mengungkapkan segala kekhawatirannya terkait politisasi.

Berdasarkan rasa malunya sebagai warga negara Indonesia, ia menyaksikan timnas Indonesia yang didominasi pemain nasional.

Hingga kelakuan Peter Gontha yang meminta dua paspor untuk pemain Diaspora Timnas Indonesia.

“Maaf, saya ingin membuat pernyataan yang akan membuat marah penggemar saya, tapi tidak apa-apa bagi saya untuk mengambil risiko ini karena saya ingin menjaga harga diri bangsa saya.”

1. Apakah Anda memerlukan PSSI? (saya suka)

2. Apakah kamu menyukai balapan? (saya suka)

3. Malu nggak kalau lihat pemain PSSI 9 adalah orang asing? (Saya malu).

4. Apakah kita bangsa yang besar? (Saya kira demikian)

5. Tahukah anda bahwa masa tinggalnya hanya sementara karena mempunyai dua paspor, setelah selesai bermain di Indonesia maka statusnya sebagai WNI akan hilang? (Aku tahu)

6. Apakah mereka ingin kehilangan keuntungan di negaranya? (Saya kira tidak demikian).

7. Bukankah lebih baik kita mengembangkan pemain kita dari usia muda (Primer hingga Senior)? (Saya kira demikian)

8. Bukankah lebih baik kalah secara terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang merendahkan harkat dan martabat bangsa (saya malu).

Saya marah karena ditertawakan oleh salah satu teman saya dari negara lain yang saya usir dari kantor karena menghina PSSI!

Semoga mendapat jawaban yang baik, tidak emosional, jangan sampai kita membohongi atau membohongi diri sendiri dengan situasi SEPAKBOLA palsu kita.

Halo MEDDEKA. Saya harap pemerintahan Pak Prabowo bisa menghapus kebohongan dan kebohongan ini!!!

Khusus pada poin kelima, komentar Peter Gontha menuai kontroversi berkepanjangan di banyak kalangan.

Tak sedikit pihak khususnya netizen yang berusaha mencari jawaban tepat atas gagasan tersebut. Exco PSSI Arya Sinulingga berbicara kepada pers jelang kualifikasi Piala Dunia 2026 (PSSI.org).

Dan terakhir, Arya Sinulingga yang menjabat salah satu Excos PSSI angkat bicara menjawab tantangan tersebut.

Sebelumnya, Arya Sinulingga mengaku geram dengan mereka yang gagal memperjuangkan timnas Indonesia.

Di antara prestasi tinggi Timnas Indonesia yang patut diapresiasi, ada pihak yang kurang senang.

Di sisi lain, Arya Sinulingga mempertanyakan pihak-pihak yang tiba-tiba melakukan kekerasan karena perdebatan yang tidak ada gunanya.

Termasuk yang baru-baru ini dimuat oleh Peter Gontha yang menanyakan soal paspor pemain diaspora.

Kita bingung kan? Saat timnas kita bertanding, hasilnya bagus, membawa gelar Merah Putih, semua bersatu, masyarakat mendukung, kata Arya Sinulingga dalam video terbaru di Instagram miliknya.

“Lihat, animo masyarakatnya juga besar, karena timnas kita merah putih, kita bisa bersinar, rasa kebangsaan kita besar kan?”

“Ada orang yang mencoba membungkus dirinya dengan cerita yang tidak dipahami dengan baik, bagaimana bisa?”

“Kami dengan yakin bisa menjelaskan bahwa para pemain diaspora itu memiliki darah Indonesia, bagaimana hal ini bisa dipertanyakan?”

“Mereka kami perlakukan sesuai undang-undang kami, mereka mendapat dokumen kewarganegaraan, lalu kami kirimkan ke FIFA untuk diubah asosiasinya dari negara asalnya ke Indonesia.”

“Dan ada pula yang menanyakan paspornya yang mana yang benar dan benar, ketika dia masuk ke Indonesia dia menggunakan paspor Indonesianya dan ketika dia keluar dari Indonesia dia menggunakan paspor Indonesianya tanpa berpikir untuk membuat argumen palsu. Yang sebenarnya.”

Respon cepat yang diberikan Arya Sinulingga sangat baik dalam menyikapi isu kontroversial perilaku yang kembali mengemuka saat ini.

Terutama soal status paspor pemain diaspora Timnas Indonesia yang ditanyakan di media sosial.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *