Pasar Saham Indonesia Kalah dari Thailand dan Malaysia, Kontribusi ke PDB Terpaut Jauh

 

Koran Tribunnews.com, lapor Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahinder Sirgar mengungkapkan, pasar saham Indonesia masih berkinerja buruk dibandingkan banyak negara tetangga Indonesia.

Per 30 Desember 2024, kapitalisasi pasar saham Indonesia naik 5,74 persen year-on-year menjadi Rp 12,336 triliun, menurut data Mahindra. 

Dibandingkan perekonomian nasional, nilai pasar saham Indonesia sebesar 56% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Nilai pasar ini masih lebih rendah dibandingkan Malaysia yang sebesar 97% dan Thailand yang sebesar 101%.

Faktanya, kesenjangan tersebut bahkan lebih besar dibandingkan India, dimana nilai pasar saham India adalah 140% dari PDB.

“Hal ini menunjukkan bahwa kita perlu memperkuat ekosistem pasar modal kita untuk mewujudkan potensi pertumbuhan pasar modal,” kata Mahindra saat membuka kembali perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2025. Masih terlalu besar. 1/2/2025).

Lanjutnya, oleh karena itu, perlu ditingkatkan ukuran integrasi pasar yang menjadi landasan pasar modal yang sehat dan efisien.

Sedangkan per 30 Desember 2024, jumlah investor pasar modal di Indonesia tercatat sebanyak 14,8 juta, meningkat 22,21% year-on-year (TD).

Persentase investor berusia di bawah 30 tahun paling tinggi yaitu 54,92%. Nilai aset kelompok usia ini sebesar Rp53,83 triliun.

Disusul kelompok usia 31-40 tahun sebesar 24,41% dengan nilai aset Rp 272,60 triliun. Kemudian kelompok usia 41-50 tahun sebesar 12% dengan nilai aset Rp 198,10 triliun.

Jika mengacu pada jumlah investor pasar modal dari total populasi orang dewasa, Indonesia juga tertinggal dibandingkan Malaysia sebesar 7,4%.

Investor pasar modal mencakup 10,9% dari total populasi orang dewasa di Malaysia dan 22,5% di Singapura. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *