Pasar Kripto Cenderung Wait and See di Tengah Ketegangan Geopolitik

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Faktor eksternal turut mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin (BTC) pasca Halving tahun ini.

Harga Bitcoin pulih pada Senin (22/4/2024) menjadi 66.070 dollar AS atau setara 1,073 miliar rubel, setelah sebelumnya anjlok hingga 65.079 dollar AS atau setara Rp. 1050 miliar pada perdagangan Minggu (21/4/2024).

Chief Operating Officer Upbit Indonesia Rena Raniad mengatakan pasar kripto telah mengalami beberapa volatilitas dalam beberapa pekan terakhir, mendorong investor untuk menunggu dan melihat.

“Tidak hanya itu, kondisi makroekonomi seperti ketegangan geopolitik, keputusan suku bunga Fed, dan kinerja perdagangan EFT Bitcoin tentunya akan mempengaruhi volatilitas nilai Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang,” kata Resna. Selasa (30/4/2024).

Menyusul selesainya acara Bitcoin Halving pada 22 April 2024, pasar kripto menghadapi tantangan dan peluang baru yang berdampak pada dinamika perdagangan digital secara keseluruhan.

“Ini adalah keempat kalinya halving terjadi pada tahun ini, tentu saja sebuah peristiwa yang diperkirakan lebih baik oleh pasar, sebagaimana dibuktikan dengan harga Bitcoin yang memasuki siklus pasar bullish dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) pada 14 Maret 2024. , masih sebelum halving,” kata Resna

“Hal ini menandakan pasar dan investor merespons positif saat ini,” lanjutnya.

Meski menghadapi tantangan, Bitcoin Halving juga menawarkan banyak peluang bagi pelaku pasar kripto di Indonesia.

Salah satunya adalah kemampuan membeli aset digital dengan harga murah dalam jangka panjang.

Tentu saja, jika untuk investasi jangka panjang, halving ini bisa menjadi pembangun portofolio yang ampuh.

Halving Bitcoin juga dapat mendorong pertumbuhan ekosistem mata uang kripto secara keseluruhan, dimana acara seperti ini dapat menarik investor baru sehingga memacu inovasi dan pengembangan proyek-proyek baru di Indonesia.

Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan dan pengembang lokal untuk berkontribusi terhadap perluasan adopsi cryptocurrency di Indonesia.

Selain itu, Upbit juga memprediksi bahwa ada kemungkinan Bitcoin akan bergerak sideways setelah halving yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, namun dalam jangka panjang ia tidak menutup kemungkinan bahwa Bitcoin memiliki potensi. bangkit kembali.

“Kami yakin dampak halving tidak hanya terbatas pada satu minggu saja, namun dampaknya akan terasa dalam jangka waktu yang lebih lama dan akan mempengaruhi dinamika pasar secara keseluruhan,” ujarnya.

Hal ini juga terlihat dalam beberapa tahun terakhir, ketika aktor non-individu mulai terlibat dalam transaksi aset digital.

Selain itu, perubahan harga dan volume perdagangan mulai meningkat secara signifikan pada periode pasca-halving.

“Kami terus mengimbau investor untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar, memahami risiko yang mungkin timbul, dan memiliki strategi investasi yang jelas dan terencana,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *