Laporan dari reporter Tribunnews.com Namira Unia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan pasar kripto selama 24 jam terakhir mendapat kartu merah dalam laporan tersebut, termasuk Bitcoin yang anjlok lebih dari 5 persen akibat sentimen negatif para pedagang.
Harga Bitcoin turun 5,7 persen hingga mencapai rekor terendah US$92.761 pada minggu ini, atau 1,47 miliar perdagangan pada Selasa (26/11/2024), mengutip data Coinmarketcap.
Angka tersebut sangat kontras dengan harga Bitcoin pada pekan lalu, ketika mata uang kripto tersebut naik ke kisaran US$98.000 per koin.
Selain Bitcoin, aset kripto utama lainnya juga ikut melemah, termasuk Ethereum yang turun 4,88% menjadi US$3.342 per koin.
Berikutnya, Tether turun 0,04 persen menjadi US$1,00 per koin.
Menyusul lainnya, saham Dogecoin turun 10,37 persen menjadi sekitar US$0,3848 per koin, disusul Solana Token yang tak setara 1,34
Pergerakan negatif di pasar kripto terjadi setelah dana mulai memindahkan modal ke mata uang kripto yang lebih kecil dan berisiko selama akhir pekan menyusul penangguhan penambangan Bitcoin menyusul kemenangan pemilu Donald Trump.
“Pasar tampaknya mengharapkan BTC untuk bergerak ke bulan Desember karena minat beralih ke ETH dalam jangka pendek,” kata dompet digital QCP, mengutip Coindesk.
“Posisi ini menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan Ether akan berkinerja lebih baik dalam jangka panjang, sementara Bitcoin akan mulai bergerak lebih cepat pada tahun depan,” tambahnya. Bitcoin memiliki kekuatan untuk mencapai US$100.000
Meskipun Bitcoin saat ini sedang mengalami penurunan, para ahli percaya bahwa Bitcoin (BTC) akan menjadi tempat paling penting di pasar keuangan global hingga harganya naik ke level teoritis sebesar USD 100,000.
Kenaikan nilai Bitcoin menjadikannya ekonomi terbesar ke-7 di dunia, melampaui perak yang berada di peringkat kesembilan dengan kapitalisasi pasar sebesar US$1,7 triliun.
Robert Kiyosaki, seorang analis keuangan dan penulis buku ekonomi terkenal ‘Rich Dad Poor Dad’, mengungkapkan hal tersebut.
Dalam bukunya, ia memperkirakan pada tahun 2025, harga Bitcoin akan mencapai 500.000 dollar AS atau sekitar 7,58 miliar.
Sedangkan pada tahun 2030, Kiyosaki mengungkapkan kemungkinan Bitcoin bisa mencapai 1 juta dolar AS per koin. Kiyosaki memperjelas hal ini dalam postingan di situs X.
Salah satu faktor yang mengawali kenaikan Bitcoin adalah laporan tentang Trump Media and Technology Group yang sedang melakukan pembicaraan untuk membeli perusahaan kripto Bucket.
Berita tersebut memicu ekspektasi bahwa kepresidenan Donald Trump akan memberlakukan kebijakan pro-crypto.