Partai NasDem Disebut Minta Rp 1 M ke Kementan, Hakim: Tawar Menawar Ya

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Staf Khusus (stafsus) Syahrul Yasin Limpo atau SYL semasa menjabat Menteri Pertanian (Mendon), Joyce Dryatman mengaku pernah meminta uang Rp 1 miliar kepada Kementerian Pertanian (Mendon) saat mengisi formulir pelamar. Mulai dari Partai NasDem hingga lembaga legislatif (bacaleg) dalam pemilu hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pengumuman itu disampaikannya pada Senin (27/5/2024) saat menjadi saksi dalam kasus suap dan pemerasan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa SYL di Pengadilan Pidana Korupsi (DPGOR) Jakarta Pusat.

Awalnya, ketua juri Ryant, Adam Ponto, bertanya kepada Joyce apakah dia pernah meminta uang kepada Kementerian Pertanian untuk kebutuhan partai NasDEM.

Hal ini juga dibenarkan oleh seseorang yang merupakan Wakil Bendahara Partai Nasdem.

Joyce mengaku meminta sejumlah uang jika formulir NasDem dikirimkan untuk Pemilu KPU 2024.

Permintaan uang tersebut merupakan arahan SYL kepada Joyce untuk meminta uang kepada mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasti Subakyon.

“Apakah Anda pernah dibayar untuk NTP?” – tanya hakim seperti dikutip YouTube Compass TV.

“Iya, saya sudah mendapat perintah dari Pak Menteri untuk mengoordinasikan sponsorship acara di pesta NasDem dengan Sekjen Pak Casti untuk menyerahkan bentuk peraturan perundang-undangan DPR ke gedung CPU,” jawab Joyce.

Belakangan Joyce menjelaskan dalam perbincangan dengan Casti, jika bentuk undang-undang DPR diserahkan ke KPU, maka Partai NasDem akan membuat Rencana Anggaran Biaya (BPA).

Hakim menanyakan total anggaran yang direncanakan NasDEM untuk acara ini.

Joyce mengatakan, anggaran yang dibutuhkan lebih dari Rp 1 miliar.

“Apakah anggaran ini disiapkan oleh Majelis Nasional? Berapa anggarannya?” tanya hakim.

“Anggarannya seingat saya di atas Rp 1 miliar,” jawab Joyce.

“Siapa ini (pembuat anggaran)?” tanya hakim.

“Panitia, panitia acara,” jawab Joyce.

Hakim mempertanyakan apakah Gusty menyetujui permintaan Nasdem sebesar R1 miliar untuk kebutuhan partai.

Joyce mengatakan Casti tidak setuju karena uang yang diminta terlalu banyak.

Lalu terjadilah tawar menawar antara Joyce dan Gusty, dan akhirnya disepakati jumlah yang akan ditukarkan sebesar 850 juta rupiah.

Lalu setelah bertemu dengan Gusti Subakyona (apakah permintaan ini diterima?), tanya hakim.

“Saya serahkan ke Pak Casti dan Pak Casti (permintaan R1 miliar) terlalu tinggi dan dia tidak mampu membayar jumlah itu,” jawab Joyce.

“Casey bilang itu keterlaluan, apa selanjutnya?” tanya hakim.

Lalu (uang) Rp 850 juta disepakati, jawab Joyce.

– Berdagang, kan? tanya hakim.

“Hanya satu (balapan),” jawab Joyce.

Hakim kemudian menanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali uang 850 juta tersebut.

Joyce juga menjawab bahwa dibutuhkan waktu dua minggu untuk mendapatkan Rs 850 crore dari persetujuan RAB.

“Dalam berapa hari terkumpul 850 juta rupiah? 1 minggu? 2 minggu?” tanya hakim.

“Iya, dua minggu. Sejak RAB disetujui,” jawab Joyce.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Pasal lainnya berkaitan dengan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *