Panglima TNI Sebut Pasukan yang Dikirim ke Gaza Sebanyak 650 Orang, Tunggu Mandat dari PBB

Dilansir reporter Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rencana Indonesia mengirimkan pasukan ke Gaza, Palestina ternyata bukan sekedar pesan kosong.

Setidaknya 650 tentara akan dikerahkan ke daerah-daerah yang dilanda konflik.

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto memberitahu.

Usulan pengiriman pasukan berkekuatan 650 orang itu diajukan pada Pertemuan Menteri Perdamaian PBB di Ghana pada 5-6 Desember.

Usulan Indonesia untuk ikut operasi perdamaian dunia di Palestina berjumlah 650 orang, saat ini terdaftar atau masuk Level 1, kata Jenderal Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Meski demikian, Panglima TNI memahami pasukan penjaga perdamaian tidak bisa hanya dikirim ke Jalur Gaza. Sebab, Indonesia harus mengikuti beberapa prosedur yang berlaku pada sistem administrasi PBB.

Katanya, ada empat tahapan pratjna atau komitmen yang harus dilaksanakan. Setelah itu, PBB mengamanatkan operasi penjaga perdamaian di Palestina.

“Jika mandat PBB mengenai pengerahan operasi penjaga perdamaian dunia di Palestina keluar, maka pemerintah akan memindahkan usulan proses selanjutnya ke level atau level II,” ujarnya.

Nantinya, kata Agus, pihaknya akan mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran yang menjadi tanggung jawab Mabes TNI. Hal ini mencakup penyusunan tabel satuan organisasi, daftar alutsista yang akan digunakan, dan daftar kebutuhan mandiri yang menjadi tanggung jawab negara.

Persyaratan personel berkaitan dengan satuan siaga, seleksi, pelatihan dan penentuan kekuatan siaga, ujarnya.

Sejauh ini pihaknya masih menyiapkan formulir pendaftaran dan data organisasi kerja. Artinya, wilayah energi dan fisik dilengkapi.

Namun dari sisi administrasi, masih banyak hal yang harus dibenahi. Beberapa di antaranya adalah kebutuhan anggaran, keputusan Presiden atas janji yang sedang diproses di Kementerian Pertahanan, dan permintaan PBB. .Pisiras berjanji akan meminta pertanggungjawaban PBB,” katanya.

Selain itu, kesiapan tenaga dan material, serta kesiapan dukungan anggaran, masih memerlukan perhatian kita bersama untuk mensukseskan keputusan politik negara ini, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *