Panglima TNI dan Kapolri Minta Personelnya Humanis saat Pengamanan Paus Fransiskus dan ISF 2024

Hal tersebut diberitahukan oleh reporter Tribunnews.com Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Panglima Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan personel keamanan atas kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Paus Fransiskus dan VVIP pada Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta minggu ini untuk kemanusiaan.

Dalam pesannya yang dibacakan Pangkogabwilhan I selaku Pangkogabpadpam Laksamana TNI Agus Hariadi, Panglima TNI mengingatkan, karya tersebut merupakan kebanggaan dan kebanggaan prajurit TNI dalam menunaikan tugas negara.

Menurut Agus, hal tersebut akan menjadi ajang pameran dan profile display bagi seluruh prajurit TNI yang harus memberikan kesan terbaik dan efektif kepada para tamu negara.

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat militer gabungan pengamanan VVIP ISF tahun 2024 dan kunjungan Yang Mulia Paus Fransiskus ke Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/9/2024).

Untuk itu sebagai prajurit TNI tunjukkan profesionalisme dan jiwa kemanusiaan. Pahami tugas dan tanggung jawab. Jaga selalu kesiapan dan kewaspadaan, jangan pernah lengah, kata Agus.

Ia juga menyoroti 5 poin yang harus diikuti prajurit.

Pertama, menginformasikan kemungkinan adanya ancaman keamanan sebelum, saat, dan setelah peristiwa ISF 2024.

Kedua, mengoordinasikan dan mengatur pekerjaan keamanan dengan departemen dan organisasi terkait untuk mencapai koordinasi dalam pekerjaan

Ketiga, melakukan pemeriksaan, mengawasi satuan pengamanan di berbagai tingkat, agar pelaksanaan tugasnya lancar, tertib, dan aman.

Keempat, kita harus memperhatikan keamanan dan melindungi keamanan personel, dokumen, dan berita.

Kelima, laporkan setiap perkembangan terkait situasi dan kejadian penting di lapangan sedini mungkin, kata Agus.

Sementara itu, Sigit menyoroti 11 hal bagi polisi dalam pelaksanaan Tribrata Jaya 2024 dalam pesan yang dibacakan Dankor Brimob Komjen Pol Imam Widodo.

Pertama, mempersiapkan mereka secara mental dan fisik untuk bekerja menuju pelayanan terbaik kepada masyarakat berdasarkan komitmen moral dan disiplin yang tinggi.

Ia juga menegaskan agar mereka menahan diri dari sikap dan tindakan tidak simpatik dan arogan yang tidak mencerminkan hakikat mereka sebagai pelindung dan pelayan masyarakat.

Kedua, melakukan deteksi primer dengan mengoptimalkan peran fungsi intelektual untuk memahami tindakan dan peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Oleh karena itu, dia mengatakan, permasalahan apa pun yang dapat merugikan jaminan sosial dapat diselesaikan secepatnya.

Ketiga, melaksanakan tugas perlindungan dengan penuh kebanggaan dan tanggung jawab yang tinggi serta menunjukkan jati diri polisi sebagai petugas perlindungan, petugas masyarakat.

Keempat, kepolisian dan seluruh pihak terkait harus bekerja sama untuk memastikan seluruh kegiatan dilakukan dengan aman, tertib, dan lancar.

Kelima, berada di sekitar agar sigap dan siap menghadapi aksi terorisme, tindak pidana atau bencana.

Keenam, untuk mempersiapkan sumber daya organisasi dalam memerangi aksi teroris, kejahatan dan kemungkinan bencana, yang akan menyebabkan operasi tidak berhasil, polisi ke-7 segera mengirimkan tim operasi untuk operasi tersebut. Keamanan dan kenyamanan rombongan dan peserta Paus Fransiskus atau ISF dan perwakilan masyarakat.

8, mereka harus mewaspadai kemungkinan bahaya yang dapat menghalangi semua aktivitas di akomodasi mereka, rute perjalanan, area aktivitas dan fasilitas lain yang akan dikunjungi.

9, bahwa mereka mengambil langkah-langkah aktif dan realistis serta berupaya menentukan strategi pengelolaan akomodasi, jalur perjalanan, fasilitas dan fasilitas lain yang tepat, efisien dan efektif yang akan dikunjungi untuk menyelesaikan semua masalah.

Kesepuluh, melaksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta tegas namun manusiawi terhadap pelanggaran hukum yang dapat merugikan keselamatan masyarakat, keselamatan dan keamanan lalu lintas,” kata Sigit.

Kesebelas, optimalisasi kendaraan operasional dengan menggunakan perhatian dan infrastruktur yang didukung teknologi informasi modern dan terintegrasi, lanjutnya.

Sejumlah prajurit TNI dan Polri pun turut serta dalam acara kumpul militer gabungan tersebut.

Pasukan TNI yang ikut serta antara lain Paspampres, Kodam Jaya, Divisi Komunikasi dan Elektronika, Polisi Militer, Babinsa dan BAIS.

Sedangkan jumlah unit yang dilihat dari kepolisian antara lain Densus 88 Anti Teror, Brimob, Satuan K-9 dan Sabhara.

Selain itu, hadir juga perwakilan instansi terkait yang terlibat dalam operasi pengamanan di 2 acara yaitu Basarnas, Damkar dan Satpol PP.

Sejumlah alat pelindung TNI dan kendaraan taktis polisi juga digunakan.

Sebelumnya, Agus dan Imam masih sempat melakukan sidak tentara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *