Panglima Militer Iran Ancam Israel usai Prajurit IRGC Tewas: Israel Akan Membayar dengan Darah

TRIBUNNEWS.COM – Komandan militer Iran mengeluarkan ancaman kepada Israel setelah seorang penasihat militer Iran terbunuh di Suriah utara awal pekan ini.

Jenderal Hussein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan Israel akan “membayar dengan darah” setelah kematian tentara IRGC SEED Abiyar.

Pernyataan itu disampaikan Salami dalam pesan yang dimuat media pemerintah, Rabu (5/62024).

“Penjahat Zionis yang membunuh anak-anak harus ingat bahwa mereka akan membayar harga karena menumpahkan darah murni dalam kejahatan ini.”

“Mereka harus menunggu tanggapan Iran,” kata komandan IRGC.

Seyid Aviar diketahui tewas pada Senin (3/6/2024), dalam serangan udara Israel di dekat Aleppo di barat laut Suriah.

Insiden tersebut menyusul serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 yang menewaskan tujuh petugas IRGC.

Termasuk dua komandan tertinggi yang bertanggung jawab atas Suriah dan Lebanon, mengutip Palestine Chronicle.

Di antara mereka yang tewas dalam serangan terhadap konsulat adalah Jenderal Muhammad Reza Zahdi, seorang komandan veteran dengan pengalaman luas di angkatan darat dan udara IRGC, dan wakil komandan operasi militer IRGC. Update jumlah korban tewas di Gaza

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza.

Hampir 36.600 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Dan lebih dari 83.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *