Panggung Konser Dibakar, Guyon Waton Jelaskan Duduk Perkara, Panitia Tak Profesional

Laporan reporter Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Grup danggit dan pop, Guyon Waton angkat bicara soal apa yang terjadi di Festival Lampion.

Panggung acara musik di Pasar Kamis, Tangerang dibakar massa akibat pembatalan konser Guyon Waton dan NDX AKA.

Manajer Guyon Waton, Alwi mengungkap apa yang terjadi pada bandnya.

“Sebenarnya panitia baru bisa menggaji kepengurusan Guyon Waton sampai H-1. “Tapi dengan DP (pembayaran minimal) kita mencapai 50 persen,” kata Alwi kepada awak media, Selasa (25/6/2019). 2024). 

Guyon Waton berusaha bersikap profesional dengan mendatangi tempat tersebut untuk melakukan sound check sambil menunggu pembayaran lunas. NDX AKA juga melakukannya. 

“Jadi sesuai konsep Guyon, kita tetap ke sound check dan kasih waktu sehari sampai sound check. Jadi bukan hanya kita yang tidak dibayar, saudara-saudara kita juga tidak dibayar. penuh,” kata Alwi. 

Namun, pihak tersebut menyempatkan diri untuk bertemu dengan ketua panitia acara untuk menyelidiki pembayaran uang band sebelum naik ke panggung. 

Pasalnya Guyon Waton tidak akan naik panggung jika tidak menanggung biaya upacaranya.

“Juga dengan memberikan informasi.” Faktanya, jika NDX dan Guyon Waton tidak dibayar, kami tidak akan bisa meningkatkan kinerja, kata Alwi. 

Hingga akhirnya ketua panitia tiba-tiba menghilang dan tidak pernah terlihat lagi.

“Hingga siang, salah satu panitia yang kami kejar mengatakan ketua panitia hilang atau hilang,” kata Alwi. 

Guyon Waton kemudian memutuskan untuk tidak tampil di acara Festival of Lights yang membuat marah penonton dan membuat panggung terbakar.

Keputusan Guyon Waton dan NDX untuk melakukan perbaikan pada sore hari dibatalkan, dan kru jalan serta tim kami segera menuju ruangan untuk mengambil peralatan yang kami letakkan di peron, kata Alwi.

“Pukul 18.20 WIB setelah magrib, kami sampai di panggung, sound system, lampu dan lain-lain dimatikan karena penjual tidak mau mematikannya. Di sana, semua panitia yang kami cari tidak ada. . Tidak ada panitia atau perintah,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *