Pamit ke Kakek Neneknya Pergi Kondangan, Remaja Ini Ditemukan Tewas di Kali Bekasi

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Polisi mengidentifikasi jenazah remaja yang terapung di Kali Bekasi belakang PGP, Jatiasi, Bekasi.

Dia adalah MR, 19 tahun. Keluarga mengenalinya dari pakaian yang dikenakannya.

Bibi MR, Melia Lestari mengaku keponakannya itu berpamitan dengan kakeknya dan hendak berangkat ke pesta pernikahan.

“Dia pamit ke orang tua atau kakek saya. Saat saya lewat, mereka bertanya saya mau kemana, dia hanya bilang mau terima undangan,” kata tante MR kepada wartawan, Minggu (22/8/2024). ).

Melia menuturkan, MR tinggal bersama orang tuanya karena merupakan seorang yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal ketika dia masih muda.

MR mengatakan dia terakhir terlihat di rumah pada Jumat malam bersama teman-temannya. MR diduga keluar rumah sekitar pukul 21.30 WIB, karena kondisi sepi sekitar pukul 22.00 WIB.

“Saya baru saja mendengar suara di lantai atas dari pertemuan itu,” katanya.

MR sampai Sabtu pagi belum terlihat, dia sedang mencarinya. Keluarga berasumsi MR menginap di rumah temannya.

Kecurigaan muncul pagi ini ketika tujuh remaja ditemukan di Kali Bekasi. Ketika dia check in di sana, mereka mengambil mayatnya.

Untuk saat ini MR diketahui tidak pernah kemana-mana atau jauh dari rumah.

“Saya selalu bisa kendalikan, dia tidak jauh, mangkal di sini dari malam sampai pagi, tetap tidak keluar, selalu di area keluarga,” ujarnya.

Sebelumnya, tidak ditemukan adanya korban jiwa setelah identifikasi awal terhadap tujuh jenazah di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiash.

Hal itu diungkapkan pada Minggu, 22 September 2024 oleh Kanit Reskrim Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Odia Jose Oro.

“Jika secara visual kami tidak menemukan adanya korban luka, namun kami masih berada di dalam, hasil visum dapat menjelaskan hal tersebut,” kata Komisaris Polisi Odia Jose Orowa.

Kompol Odia Joyce Oro menjelaskan, tujuh jenazah ditemukan dalam radius sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

“Kita cek langsung di TKP, keterangan saksi, baru kita cek di TKP,” ujarnya.

Kompol Odia Joise Oroh belum bisa memastikan kedalaman sungai saat korban melompat.

“Kalau dilihat secara visual sepertinya dalam karena airnya tenang, pertemuan dua sungai, di sana dalam,” jelasnya.

Sejauh ini, tujuh jenazah masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati.  Propam akan turun tangan

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karioto memastikan pihaknya akan mengusut tuntas penyebab tewasnya tujuh pemuda di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi, tujuh pemuda dan teman lainnya sempat melarikan diri karena panik saat aksi tersebut terjadi dan polisi membubarkan mereka.

Mereka curiga mereka pergi berkelahi.

Namun Irjen Karioto mengatakan, pihaknya akan mendalami apakah polisi yang membubarkan remaja tersebut bekerja sesuai aturan yang ada atau tidak.

Divisi Profesi dan Pengamanan Badan Utama (Propam) Polri akan ikut mengusutnya. 

 “Untuk langkah selanjutnya kami akan melibatkan Mabes Propam,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karioto saat ditemui di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024). Cegah perkelahian

Menurutnya, jika anggota lalai melakukan penggerebekan terhadap remaja, maka polisi akan dimintai pertanggungjawaban.

 “Kami akan pastikan jika ada yang lalai akan kami pertanggungjawabkan,” jelas Carioto.

 Pelat gunung dan lautan dari artikel Alor Kompas.id Namun, Karioto tak mau menyalahkan aktivitas patroli polisi untuk mencegah tawuran di kawasan tersebut.

 “Saya bilang patrolinya lumayan. Dan kenapa patroli datang seperti itu, karena patroli datang pada pukul 03.00 WIB, padahal waktu itu orang normal tentu sedang istirahat,” jelasnya.

 Karioto mengatakan, saat kejadian, sekitar belasan remaja kedapatan gantung diri di warung kecil di tepian Sungai Bekasi di kawasan industri Cipendawa.

 Sekitar pukul 03.00 WIB mereka diserang oleh tim pionir presisi. Para remaja tersebut mengaku kepada polisi bahwa mereka sedang merayakan ulang tahunnya.

Namun, ada pula remaja yang panik dan memilih terjun ke sungai.

Selain itu, polisi juga menahan 15 remaja. Kemudian tiga orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa pisau saat digantung.

Pada Minggu pagi, tujuh jenazah pria ditemukan mengambang di Sungai Bekasi. Ketujuh jenazah tanpa identitas itu dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diperiksa. Kesaksian Warga Kasat Reskrim Kombes Odi, Kombes Odi

Ariel, 17 tahun, warga sekitar lokasi ditemukannya tujuh jenazah, menceritakan kejadian sebelum ditemukannya tujuh jenazah di Kali Baru Jatiash, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. 

Seperti yang dimuat di laman Facebook TribuBekasi, Ariel mengaku melihat 20 remaja menyusuri sungai pada Sabtu (21/9/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. 

Sekitar 20 remaja seusianya berlarian mengejar sesuatu, bahkan ada yang tidak memakai sepatu. 

Kondisi remaja pun juga basah.

Beberapa remaja pun sempat menanyakan di mana jalan keluar sungai tersebut.

“Mereka minta jalan keluar, lalu saya tunjuk ke arah jalan utama,” jelasnya.

Ariel sejak awal menduga 20 remaja tersebut menjadi tersangka perkelahian yang dikejar polisi. Namun Ariel mengaku wajahnya cukup asing sehingga bukan orang lokal. 

Sekadar informasi, pada Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 05.30 WIB, tujuh jenazah ditemukan mengambang di permukaan air.

Saksi Suci mengaku awalnya mencari kucing peliharaan di pinggir sungai.

Awalnya Suci mengira melihat kasur yang digulung dibuang ke sungai. Suci kemudian menelpon warga sekitar.

Namun ketika dicek, yang mengejutkannya, apa yang disangka kasur gulung ternyata adalah mayat yang menggembung.

“Saya mohon bantuan warga, setelah dicek ternyata bukan kasur, tapi tangan, ternyata badan manusia,” kata Suci.

Belakangan, warga melaporkannya ke polisi.

Polisi memeriksa tempat ditemukannya jenazah yang berada di kawasan RT 01 RW 09, Kelurahan Jatirasa, Jatiash, Kota Bekasi.

Namun polisi belum menjelaskan profil ketujuh jenazah tersebut atau kemungkinan penyebab kematiannya.

Pengarang: Muhammad Azzam

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Satu Jenazah Remaja Meninggal di Sungai Bekasi Teridentifikasi, Keluarga: Ia Pamit Terima Undangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *