Pamit ke Ibunya Beli Kopi, Pria di Tangsel Ditemukan Membusuk di Dalam Toren Warga 

TRIBUNNEWS.

Devi ditemukan membusuk di dalam lubang rumah Karmavan Sutrisno. Ia merupakan tetangga almarhum Sutrisno.

Gang Simak berdomisili di RT 03/RW 01, Pondok Aren, Tangsel.

Dalam keterangannya, ibu Devi, Darmiyati (55 tahun) mengatakan Devi Karmava tidak ada di rumah dua hari sebelum kejadian atau Sabtu (25 Mei 2024).

Saat itu Devi Karmawan sedang meminta izin untuk membeli kopi. Namun, dia tidak kembali. Terkejut dengan kematian Devi

Ibu Devi Karmawa, Darmiyati (55 tahun) mengaku terkejut dengan kematian anaknya.

Darmiyati mengaku mendapat informasi dari salah satu anaknya bahwa Devi Karmawa mengalami luka pencekikan di bagian leher.

Maka adik Devi membawa jenazah adiknya ke kamar jenazah RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

“Ada yang aneh di hati saya anak ini dikalahkan seperti itu,” kata Darmiyati seperti dikutip Kompas.com, Selasa (28 Mei 2024).

“Makanya sampai saat ini kakak tidak pulang untuk mengambil jenazah. Sepertinya dia tenggelam, sehingga pagi ini tidak pulang,” ujarnya.

Darmiyati mengatakan Devi Karmava menjadi korban tabrak lari, berdasarkan informasi yang diberikan putranya.

“Iya (ada tanda-tanda pencekikan),” kata Darmiyati. Tadinya (kakak Devi) menelpon dan berkata, ‘Baiklah, ayo pulang’, bukan, itu kenalan.”

“Mengapa kematian ini disebabkan oleh sengatan listrik atau pemukulan? Lalu seperti cangkang bercampur air,” ujarnya.

Darmiyati belum bisa memastikan, apakah luka robek di leher Devi disebabkan karena tersangkut kawat atau ada hal lain.

Sementara saat ditanya apakah ada pemotongan, Darmiyati menegaskan tidak ada.

“Hmm, itu luka, bukan seperti luka, hanya (di leher), tercekik. Entahlah, hanya memar. Betul (belang),” kata Darmiyati. Kesaksian pemilik rumah tentang penemuan jenazah

Sementara itu, Sutrisno (46 tahun) meyakini jenazah yang ada di tubuhnya adalah milik pria yang lolos dari penggerebekan polisi, Sabtu (25 Mei 2024).

Sutrisno mengatakan, dia bermain bulu tangkis di luar rumahnya pada Sabtu malam.

“Dia (target operasi) mengatakan ada beberapa orang yang diamankan dalam penggerebekan di kawasan Gang Savo,” kata Sutrisno, Selasa.

“Ini (jenazah di menara salah satu tersangka),” ujarnya.

Sutrisno mengaku mengetahui penggerebekan di Gang Sawo setelah petugas lingkungan setempat melaporkan ada mayat ditemukan di luar rumahnya.

Sutrisno mengatakan, “Iya, Pak RT ada bersama. Mas Genot juga pengurus RT, dan kemarin dia diberitahu tentang penggerebekan itu. Saya juga mengetahuinya dari lingkungan pengurus,” kata Sutrisno.

Usai penemuan jenazah, Sutrisno mendengar kabar dari beberapa tetangga yang mendengar suara gaduh pada Sabtu malam.

“Sebelum saya kembali dari bermain bulu tangkis, Pak Ogogi ada di belakang rumah saya dan mengatakan dia mendengar orang tersedak, berkelahi, dan tercekik,” kata Sutrino. Tanggal penemuan mayat

Sutrisno yang dilansir dari Tribun Tangerang mengaku awalnya curiga karena air di rumahnya berbau sawi.

Sutrisno pada Senin (27 Mei 2024) “Awalnya mereka mengira airnya berbau busa dan berbau sangat busuk.

Melihat hal tersebut, Sutrisno langsung berlari melaporkan bahwa jenazah telah ditemukan.

“Saya kira mencurigakan karena bukan jenazah mencurigakan. Saya langsung turun, itu bukan jenazah manusia, ada tatonya, saya lihat telinganya,” kata Sutrisno.

Polisi masih melakukan operasi evakuasi untuk mengambil jenazah.

Proses evakuasi sulit dilakukan karena gunung tersebut terletak di taman yang sempit.

Saat jenazah ditemukan, puluhan warga terus berdatangan karena khawatir dengan proses evakuasi.

Akhirnya petugas mengevakuasi jenazah Devi Karmawa.

Jenazah segera dikemas dan dibawa ke ruang gawat darurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *