TRIBUNNEWS.COM – Sumber-sumber Barat mengkhawatirkan keterlibatan Pakistan dalam memasok rudal balistik jarak menengah Shaheen-3 ke Iran jika konflik antara Iran dan Israel meningkat.
Tuduhan itu terkait dengan rencana pertemuan mendesak para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang akan digelar di Arab Saudi pada Senin (5/8/2024) atas permintaan Iran dan Pakistan.
Media Barat melaporkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas tanggapan terhadap pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.
OKI mengatakan pertemuan tersebut, yang akan diadakan di kota pesisir Jeddah, akan mencakup diskusi mengenai kejahatan properti Israel dan dampak pembunuhan Ismail Haniyeh terhadap ancaman perang.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran mengatakan bahwa Iran meminta untuk mengadakan pertemuan dengan Pakistan, lapor An-Naja. Menteri Luar Negeri Pakistan berangkat ke Jeddah
Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar berangkat ke Jeddah pada Selasa (6/8/2024) untuk menghadiri pertemuan khusus Komite Eksekutif OKI yang dijadwalkan pada Rabu (7/8/2024) guna membahas perang yang sedang berlangsung di Palestina. dalam sebuah laporan oleh Associated Press of Pakistan (APP) yang dikelola pemerintah.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Pakistan menginformasikan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Palestina dan negara-negara lain di kawasan akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Sebagai salah satu pendukung setia perjuangan Palestina, Pakistan berada di garis depan dalam menyampaikan keinginannya di semua forum internasional, termasuk OKI, kata Kementerian Luar Negeri Pakistan pada hari Senin.
Ishaq Dar akan mengungkapkan keprihatinan mendalam Pakistan atas situasi mengerikan di Jalur Gaza dan kawasan Timur Tengah pada umumnya.
“Ini akan menekankan pentingnya perdamaian dan penyediaan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza,” kata pernyataan itu.
“Di sela-sela pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri akan melakukan pertemuan bilateral dengan rekan-rekannya dari negara anggota OKI,” ujarnya, dikutip Arab News.
Menghangatnya hubungan Iran-Israel terjadi setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan akan membalas pembunuhan Haniyeh di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) pukul 02.00 waktu setempat.
“Membalas dendam atas darah Ismail Haniyeh adalah salah satu tugas kami karena pembunuhan terjadi di tanah kami,” kata Ayatollah Ali Khamenei, Rabu lalu.
Sebelumnya, Hizbullah mengancam akan membalas Israel atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah Fuad Shukr dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, pada Selasa malam (30/7/2024). Jumlah korban di Jalur Gaza
Saat ini Israel masih terus melakukan penyerangan di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.623 orang dan 91.469 orang luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin, dan 1.147 kematian di wilayah Israel. . , diumumkan oleh Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai mengebom Jalur Gaza setelah gerakan pertahanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk memerangi pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan setelah menukar 105 asrama dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, Hamas masih menyandera sekitar 120 orang di Jalur Gaza.
(Tribunnews.com/Unita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel