Pakar Sebut Prabowo Harus Klarifikasi soal Pernyataan ‘Jangan Ganggu’, Ini Alasannya

TRIBUNNEWS.COM – Peneliti senior Pusat Penelitian Kebijakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Citi Zuhro menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto harus memperjelas pernyataannya tentang pihak yang tidak mau bekerja sama. Untuk mengganggu pemerintahannya di masa depan.

“Harus ada klarifikasi dari Pak Prabowo, agar tidak ada kesimpulan dari masyarakat, masyarakat umum, dan akademisi bahwa Pak Prabowo akan menginstruksikan pemerintahannya ke depan untuk tidak menjadi sistem yang benar-benar demokratis, itu yang menjadi kekhawatirannya dia.” dikatakan. Rabu (15 Mei 2024) dalam acara Satu Meja di Kompas TV.

Menurutnya, tujuan Prabowo mengatasi permasalahan ini mungkin terkait dengan persiapannya dalam membangun bangsa.

“Pak Prabowo sepertinya ingin pembangunan dalam pembangunan bangsa, ya pembangunan tidak ingin hambatan yang menyertainya, mungkin ya, mengkritik daripada mengkritik, ya, membingungkan, bukan mencela,” ujarnya. lanjutan.

Bahkan, ia menyatakan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Prabowo, meski tidak tepat, tetap perlu dikritisi karena Indonesia menganut sistem demokrasi.

“Jadi kalau Pak Prabowo tidak bisa dikritik, bahasanya seperti ini membingungkan. Saya pikir sistem kita demokratis, lho.”

Jadi kebijakan Pak Prabowo masih bisa dikritisi kalau tidak tepat, itu tidak benar, ujarnya. Klarifikasi dari Juru Bicara Prabowo

Dalam acara tersebut, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anjar Simanjuntak mencoba menjelaskan makna pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurutnya, perlu melihat terlebih dahulu teks dan konteks pernyataan Kopasus Danzen sebelumnya.

“Pertama, jelas bahwa dalam menafsirkan pernyataan Pak Prabowo harus melihat teks dan konteksnya. Selain itu, teks tersebut sebenarnya adalah pilihan kata-kata Pak Prabowo, yang merupakan ciri khas kata-kata yang digunakan oleh orang-orang yang berlatar belakang militer, dan mereka tidak melakukan itu.” “Tidak harus selalu berkonotasi negatif.”

“Berkali-kali beliau jelaskan kepada saya bahwa hal itu bertentangan dengan maksud Pak Prabowo dan inilah konteks yang pada dasarnya harus dipahami sebagai argumen yang kontradiktif,” jelasnya.

Artinya, tidak semua yang dikatakan lawan politik itu salah.

Atas dasar itu, Prabowo menekankan pentingnya semangat gotong royong, kata Dahnil.

“Apapun yang datang dari lawan politik kita, dalam hal ini misalnya ada yang tidak di pemerintahan dan ada yang di pemerintahan yang salah.”

“Yang ingin dibangun Pak Prabowo adalah semangat gotong royong, membangun apa yang disebutnya dialektika saling pengertian, dimana pada prinsipnya ada hal-hal yang bisa kita kerjakan bersama, apapun posisi kita berbeda atau berbeda kesamaan. jelasnya.

Dahnil mengatakan cara mencapai tujuan boleh dikritik, namun cara mencapai tujuan tersebut harus melalui gotong royong.

Dan Prabowo sangat mengapresiasi semangat kritik dan perlawanan tersebut, ujarnya.

“Iya, kita mau fokus pada swasembada pangan misalnya. Kita perlu membangun pemahaman tentang tujuan ini, kita bisa mengkritik pendekatannya, tapi kita perlu bekerja sama untuk mencapainya.”

“Pak Prabowo misalnya, ingin berkomitmen untuk mendorong zero kemiskinan. Ya, kita harus membangun tujuan ini bersama-sama.”

“Nah, pendekatan yang terakhir ini akan berbeda, ada hal yang patut dikritisi. Kalau dikritik, sikap oposisi Pak Prabov sangat terhormat,” ujarnya. pernyataan Prabowo

Sebelumnya, Prabowo telah mengindikasikan pihak mana yang enggan ia ajak bekerja sama dalam pemerintahannya di masa depan.

Pernyataan itu dilontarkan Prabowo saat berbicara pada Bimtech dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luansa, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024) lalu.

Dalam keterangannya, Prabowo ingin bekerja sama dengan semua pihak untuk mengatasi tantangan negara di masa depan.

“Jadi bagaimana orang-orang baik dari berbagai latar belakang bisa bekerja sama? Ini adalah pelajaran dari sejarah. Indonesia tidak bisa dihentikan. Kecuali elite Indonesia, mereka tidak bisa atau tidak mau bekerja sama. Itu kuncinya,” kata Prabowo.

“Saya akan terus berjuang dengan semua kekuatan yang ingin bekerja sama. Tidak masalah siapa yang tidak mau bekerja sama selama ada yang mau menonton di pinggir jalan.”

Prabowo kemudian meminta pihak-pihak yang tidak mau bekerja sama untuk tidak ikut campur dalam pemerintahannya.

Ia setuju untuk bekerja keras agar tidak ada rakyatnya yang kelaparan.

“Tolong jadilah penonton yang baik. Tapi kalau tidak mau bekerjasama, jangan ganggu orang karena ingin bekerja. Kami ingin bekerja. Kami ingin bekerja. Kami ingin menjaga kekayaan bangsa Indonesia,” ujarnya.

“Kami ingin menghilangkan kelaparan. Tidak ada orang Indonesia yang harus kelaparan. Tidak boleh ada anak Indonesia yang menangis karena tidak makan. Itu tidak diperbolehkan. Saya yakin Anda tidak akan menerima ini.”

“Saya malu masyarakat memberi saya jabatan jenderal. Saya dipilih oleh rakyat. Siang malam kita mikir, saya kira masyarakat Indonesia tidak kelaparan,” tutupnya.

(Tribunnews.com/Deni/Igman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *