Pakar Militer: Taktik canggih Israel setiap kali ingin bernegosiasi dengan milisi Palestina adalah menyerang Apache Heli dengan 7 SAM
TRIBUNNEWS.COM – Pakar militer dan strategi Yordania Nidal Abu Zaid menggambarkan situasi di Gaza selama 48 jam terakhir.
Menurutnya, kondisi saat ini sejalan dengan pernyataan kantor pengambilan keputusan militer Israel (IDF) yang berbunyi: “Tekanan militer terhadap milisi perlawanan Palestina akan memaksa mereka yang menyetujui perjanjian pertukaran.”
Dia menjelaskan bahwa meningkatkan intensitas operasi militer Israel di semua sumbu konflik di Gaza melalui serangan udara oleh pesawat Israel adalah strategi berulang IDF setiap kali ada perundingan gencatan senjata yang dijadwalkan.
Intensifikasi operasi militer dan serangan udara IDF telah menyebabkan banyak kematian baru di kalangan warga sipil Palestina, sehingga memberikan tekanan khusus pada Hamas untuk menerima usulan Israel.
“Eskalasi konflik bertepatan dengan persiapan delegasi (perunding) untuk melakukan perundingan dengan melakukan perjalanan ke Roma untuk menyelesaikan perundingan baru,” ujarnya, demikian laporan Khaberni, Sabtu (27/7/2019). 2024).
Namun, Abu Zaid berkata: “Tampaknya semua tanda menunjukkan peluang yang lebih besar daripada kegagalan kali ini.” Pejuang dari Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas di Jenin, Tepi Barat. Dalam pertempuran tanpa terowongan, Brigade Al-Qassam berhasil melancarkan serangan mematikan terhadap tentara Israel. (HandOut/IST) Taktik canggih IDF terlihat, dan serangan juga semakin meningkat.
Terkait pergerakan milisi perlawanan Palestina, Abu Zaid menyatakan milisi Palestina mengetahui gerak dan strategi tentara Israel.
Dijelaskan bahwa meskipun tentara Israel secara halus meningkatkan serangannya, yang mengakibatkan kematian banyak warga sipil Palestina, milisi perlawanan Palestina juga memanfaatkan periode peningkatan aktivitas militer IDF untuk meningkatkan serangan mereka.
“Milisi Palestina menggunakan senjata dan taktik yang meningkatkan jumlah korban tewas tentara Israel, karena jumlah korban tewas mencapai 13 dalam 24 jam terakhir,” katanya. Cuplikan video serangan maut yang dilakukan Brigade Al-Qassam Divisi 2 di Kamp Yabna, Rafah, Gaza Selatan, Jumat (26 Juli 2024) yang dikabarkan menewaskan 10 tentara Israel (Khaberni/HO).
Abu Zaid menekankan kemampuan milisi perlawanan Israel yang masih bisa melakukan penyergapan, seperti yang terjadi di kamp Yabna dan Shaboura.
Yang paling penting adalah serangan roket di Gaza.
“Pemboman yang ditargetkan terhadap awak helikopter dengan rudal SAM-7 juga benar, karena media milisi perlawanan berhasil terus menyiarkan pesan-pesan perlawanan bahkan setelah 295 hari perang dan terlepas dari semua berita tentang kekalahan awak. katanya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant (Tribunnews/X/Twitter Collage)
Abu Zeid mengatakan dalam wawancaranya yang dilansir Khaberni bahwa kebingungan di bidang politik dan militer Israel telah meningkat dan jelas tercermin dalam pernyataan kontradiktif tentang keinginan politisi untuk melanjutkan aksi militer jika militer ingin menempuh jalur diplomatik.
Konflik ini dapat menyebabkan Netanyahu memanfaatkan masa reses Knesset yang dimulai besok, Minggu, untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Galant dan menggantikannya dengan Gideon Sa’ar.
Netanyahu tampaknya mencoba menggunakan modal politik untuk mendapatkan dukungan dari Sa’ar, yang memiliki empat kursi di Knesset.
Hal ini (hubungan Sa’ar) menyebabkan Netanyahu menghadapi tentangan dari Ben Gvir dan Smotrich karena kesepakatan dalam negosiasi, jika hal itu terjadi. Dan di sisi lain, menyingkirkan Gallant yang semakin terasingkan dari keinginan Netanyahu dan kelompok ekstrim kanan.
(oln/khbrn/*)