Pakar Kesehatan Ungkap Tembakau Alternatif Punya Kandungan Toksin Lebih Rendah dari Rokok

Tembakau Alternatif Memiliki Kandungan Toksin Lebih Rendah Dibandingkan Rokok, Pakar Kesehatan Mengungkapkan

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil penelitian Universitas Bern bertajuk ‘Electronic-Nicotine Delivery Systems for Smoking’ yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Februari 2024 menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif lebih efektif membantu perokok dewasa. beralih dari kebiasaan, konseling jangan berhenti merokok.

Terkait hal tersebut, Pakar Kesehatan Masyarakat Dr Tri Budhi Baskara mengatakan penggunaan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan terbukti efektif menurunkan jumlah perokok di berbagai negara.

Misalnya Swedia dan Jepang. 

Penurunan jumlah perokok ini berkorelasi dengan penurunan jumlah kasus penyakit akibat kebiasaan merokok. 

“Produk tembakau alternatif ini memang sangat bagus. Menurut penelitian ilmiah, produk tembakau alternatif terbukti memiliki kandungan racun hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok,” kata Dr Tri dalam keterangannya, Kamis (8 /8). /2024).

Ia menjelaskan, tujuan utama penggunaan produk tembakau alternatif adalah untuk membantu perokok dewasa berhenti merokok.

Meski masih mengandung nikotin, tembakau alternatif tidak menghasilkan TAR seperti rokok. 

TAR merupakan senyawa kimia padat yang dihasilkan dari proses pembakaran pada rokok. Senyawa ini bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. 

Selain tembakau, nikotin juga terdapat pada tomat, kentang, dan kacang-kacangan. Nikotin juga merupakan senyawa yang memiliki sifat yang sama dengan kafein, serta senyawa lain yang terdapat pada coklat. Itu sebabnya non-perokok yang merasa cemas akan merasa lebih rileks dan tenang. turun setelah mengonsumsi kafein atau coklat,” jelas dr Tri.

Secara terpisah, Ketua Aliansi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Ariyo Bimmo menjelaskan, terdapat peluang besar untuk menciptakan perubahan positif guna meningkatkan kualitas hidup perokok dewasa melalui pendekatan berbasis bukti ilmiah. 

“Melalui pendekatan pengurangan dampak buruk, kita dapat mengurangi risiko kesehatan dari merokok dengan tetap menghormati pilihan dan kebebasan perokok dewasa, apakah ingin berhenti sepenuhnya atau beralih ke produk yang berisiko lebih rendah,” jelas Ariyo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *