Pakar Kesehatan Ungkap Alasan Kasus DBD Banyak Ditemukan pada Anak

Ditulis oleh Reporter Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak-anak merupakan salah satu kelompok risiko penyakit demam berdarah (DBD).

Selain itu, Menteri Kesehatan Masyarakat dr Ngabila Salama membeberkan alasan mengapa demam berdarah banyak menyerang anak-anak.

Salah satu penyebabnya adalah anak-anak, terutama anak di bawah usia lima tahun, masih melakukan sebagian besar pekerjaan rumahnya di rumah.

“Biasanya siswa berangkat ke sekolah pada pukul 8-10 pagi, bermain di luar rumah, seperti bermain sepak bola dan bersepeda pada pukul 15-17 malam. Pada kedua waktu tersebut, nyamuk vektor Aedes aegypti untuk influenza sangat banyak ditemui,” kata Ngabila. dalam pidatonya. ,

Selain itu, kata Ngabila, anak-anak sekolah dasar (SD) sering kali terkena flu pertama atau pertama.

Berbeda dengan anak-anak, orang dewasa lebih cenderung tidak menunjukkan gejala karena sudah beberapa kali tertular demam berdarah.

“Mengapa saat ini banyak sekali kasus DBD pada orang dewasa yang menunjukkan gejala? Ada empat kemungkinannya,” imbuhnya.

Pertama, itu menular dan ada banyak hal di masyarakat.

Ada kemungkinan beberapa orang tidak terdiagnosis karena tidak menunjukkan gejala.

Kedua, kemungkinan terjadinya perubahan lain tidak dapat dikesampingkan.

Ketiga, dipadukan dengan puasa agar manfaat dehidrasi lebih terlihat pada lansia.

Keempat, dampak jangka panjang Covid-19 dapat mengubah sistem imunitas masyarakat sehingga meski virusnya sama, antibodi yang dihasilkan berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *