Pakar Kesehatan Ingatkan Unsur Gizi Ini Harus Ada dalam Program Makan Gratis

Laporan dari reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program makan siang gratis yang diusung tim Prabowo-Gibran masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Menurut Dicky Budiman, pakar kesehatan di Griffith University, program ini harus dirancang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak Indonesia.

Program pangan gratis ini memiliki beberapa komponen.

Unsur pertama yang harus menjadi sumber energi bagi anak adalah karbohidrat

“Tentu yang pertama karbohidrat. Karena energi anak, sumber energi utamanya adalah karbohidrat,” kata Dicky kepada Tribunnews, Selasa (30/7/2024).

Karbohidrat berasal dari nasi, roti, kentang, dll.

Kedua, itu protein. Protein diketahui bermanfaat untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Protein bisa didapat dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau produk susu.

Ketiga, lemak sehat. Zat ini membantu menyerap vitamin dan memberi energi.

Lemak sehat bisa didapat dari alpukat, kacang-kacangan atau ikan berminyak.

Keempat, vitamin dan mineral. Keduanya penting karena mempengaruhi organ tubuh.

Vitamin dan mineral bisa didapat dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kelima, harus mengandung serat. Padahal, serat penting untuk kesehatan pencernaan.

“Serat bisa didapat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian,” tambahnya.

Lalu bagaimana solusi yang tepat untuk program makan gratis?

Menurut Dicky, setiap negara mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.

Misalnya di Jepang, estimasi makanan per anak adalah 400-600 yen atau setara 40-70 ribu. Rp.

“Dalam konteks Indonesia bagus sekali kalau dilihat dari harganya, mungkin Rp 10-15 ribu per anak. Lumayan, tapi kurang bagus. Maksudku, dalam kondisi sulit,” pungkas Dicky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *