Berita Tribun – Badan Energi Atom Internasional mengumumkan pada Jumat (19/4/2024) bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi pada fasilitas nuklir Iran pasca serangan udara Israel.
Badan tersebut mengatakan kepada X: Badan tersebut dapat memastikan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi pada fasilitas nuklir Iran.
Direktur Jenderal Raffaele Grossi terus mengimbau semua pihak (yang terlibat dalam perang) untuk menahan diri.
Dan dia menekankan sekali lagi bahwa fasilitas nuklir tidak boleh menjadi sasaran konflik militer.
Kantor berita tersebut mengutip kantor berita Anadolu yang mengatakan pihaknya memantau situasi dengan cermat.
Menurut media Amerika (AS) dan Iran, Israel telah melakukan serangan di wilayah Iran, namun belum ada laporan yang dipublikasikan mengenai identifikasi sasarannya.
Serangan Israel rupanya merupakan respons terhadap serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel akhir pekan lalu.
Pejabat AS, yang belum disebutkan namanya, mengatakan kepada CBS News dan ABC News bahwa Israel menggunakan rudal balistik untuk menyerang Iran.
Sementara itu, televisi resmi pemerintah Iran mengkonfirmasi ledakan besar di ibu kota provinsi Isfahan, namun mencatat bahwa tidak ada fasilitas nuklir yang terkena atau diserang.
Kantor berita Mehr melaporkan kehancuran tiga drone di langit provinsi Isfahan.
Militer Israel belum mengomentari laporan serangan itu, namun mengatakan pertemuan keamanan diadakan di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Seperti diberitakan sebelumnya, Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai pembalasan atas serangan udara 1 April terhadap kompleks diplomatik negara itu di ibu kota Suriah.
Iran dilaporkan menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal, hampir semuanya dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutu Amerika, Prancis, dan Inggris.
Meskipun Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Iran, Israel dilaporkan telah melakukan serangan terhadap sasaran Iran di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Dan Amerika Serikat menyangkal peran apa pun.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)