TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar teknologi digital Budi Santoso berbicara tentang perkembangan periodik bentuk tersebut.
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari mengisi formulir dengan tangan, menggunakan pulpen, dan alat tulis lainnya.
Namun, kata dia, dunia digital telah membawa perubahan besar dalam pengolahan dokumen dan formulir.
“PDF telah menjadi teman terpercaya kami selama bertahun-tahun, namun seperti teknologi lainnya, harus beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” kata Budi dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).
Ia membayangkan situasi 20 tahun lalu di mana setiap perusahaan harus mencetak dan mampu mengirimkan ribuan formulir serta menyimpan tumpukan dokumen di lemari arsip yang memenuhi ruangan.
“PDF hadir untuk menyelamatkan dan memungkinkan formulir didistribusikan secara digital. Namun, masalah baru muncul: bagaimana cara memproses formulir yang sudah diisi?” dia bertanya.
Ia menjelaskan bagaimana Adobe dibungkam sebagai pionir teknologi PDF. Pada pertengahan tahun 1990an, mereka memperkenalkan Acroforms, sebuah inovasi yang memungkinkan pengguna mengisi formulir langsung di komputer.
“Ini merupakan revolusi pertama dalam dunia bentuk digital,” ujarnya.
Namun siapa sangka smartphone akan mengubah segalanya? Bayangkan mengisi formulir PDF pada layar lebar 6 inci. Perbesar, perkecil, gerakkan.
Rini Vijaya, Manajer Layanan Pelanggan di Bank Swasta mengatakan, “Saya sering melihat nasabah kami frustrasi ketika harus mengisi formulir PDF di ponsel mereka. Mereka menginginkan sesuatu yang lebih mudah dan cepat.”
Di tengah era digital yang semakin mobile, berbagai platform mulai menawarkan solusi. Salah satunya adalah teknologi form HTML responsive. Namun, tidak semua perusahaan memiliki sumber daya untuk mengembangkan sistemnya sendiri.
“Kami membutuhkan solusi yang praktis namun tetap profesional. Kami tidak memiliki tim IT yang besar, namun kami menginginkan layanan yang berkualitas,” kata Ahmad Rahman, seorang pemilik usaha menengah di Surabaya.
Kebutuhan akan solusi yang lebih praktis mendorong inovasi-inovasi baru. Salah satunya datang dari getmorf yang menawarkan cara cerdas untuk mengubah bentuk PDF tradisional menjadi bentuk digital modern.
“Getmorf membantu kami menghemat waktu dan biaya dalam proses digitalisasi. Menarik sekali bagaimana teknologi seperti ini dapat membantu UKM,” kata Reza Wijaya, manajer operasional perusahaan di Jakarta.
“Mereka tidak memerlukan investasi besar untuk memiliki sistem formulir digital yang profesional,” ujarnya.
Kembali ke Budi, ia mengatakan perjalanan formulir digital dari PDF ke era mobile menunjukkan satu hal: teknologi harus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna.
Saat ini, kita berada di ambang era baru di mana pengumpulan data menjadi lebih sederhana, aman, dan efisien.
“Yang terpenting bagaimana teknologi bisa membantu kehidupan sehari-hari. Bukan seberapa rumit teknologinya, tapi seberapa mudah masyarakat menggunakannya,” ujarnya.