Pakai Air Toren Berisi Mayat, Begini Kondisi Kesehatan Sutrisno dan Keluarga usai Dicek Puskesmas

TRIBUNNEWS.COM – Devi Karmawan alias Devoy (27) ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di sebuah tower kawasan Pondok Aren, Tangsel, Senin (27/05/2024).

Sebelum jenazah Devoy ditemukan, pemilik Menara Sutrisno dan keluarganya memanfaatkan air dari sana untuk kebutuhan sehari-hari.

Keluarga tersebut menggunakan air dari menara untuk mandi, menggosok gigi, dan mencuci.

Berdasarkan hal tersebut, banyak yang menanyakan kesehatan Sutrisno dan penghuni rumahnya.

Terkait hal tersebut, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengaku sudah melancarkan penyelidikan.

“Saya berinisiatif memeriksa warga yang menggunakan air menara dan ditemukan jenazahnya,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2024), seperti dilansir TribunTangerang.com.

Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Pondok Aren, keluarga yang menggunakan air tower tersebut dinyatakan baik-baik saja.

Pasalnya, air dari menara tersebut hanya digunakan untuk keperluan fisik. Devy menghindari kejaran polisi

Sebelum ditemukan tewas, Devoy diduga ingin melarikan diri dari kejaran polisi.

“Mungkin begini dia (ingin kabur dari polisi). Karena tersangka (AA) baru-baru ini menunjukkan di mana rumahnya.”

Dan posisinya menuju rumah kosong melewati rumah DK (Devoy), kata Kompol Bambang Askar Sodiq dalam jumpa pers, Rabu (29/05/2024).

Ia mengatakan, kemungkinan saat itu Devoy ketakutan dan masih dalam pengaruh obat yang diminumnya hingga masuk ke dalam menara air.

“Kami saat itu tidak mengetahui rumah DK, kami mengetahui rumahnya kosong (digunakan untuk narkoba).”

Kemungkinan yang bersangkutan (DK) masih bereaksi terhadap sabu, halo, atau ketakutan, ujarnya.

Hal itu diketahui saat polisi menangkap penjual sabu berinisial AA di Jalan Puskesmas, Pondok Aren, Tangsel pada Sabtu (24/05/2024).

Bambang mengatakan, AA ditangkap usai mengonsumsi sabu atas perintah seseorang berinisial P di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (24/05/2024).

“Dia mengambil sabu dari orang yang tidak dikenalnya atas petunjuk P yang kini menjadi DPO, ini juga dari Pondok Aren, P sebanyak 50 gram,” ujarnya.

Bambang mengatakan, P meminta AA mengirimkan obat tersebut ke rumah kosong atau rumah Devoy di kawasan Pondok Aren, Tangsel, untuk dibagikan.

“Selain dijual, pelaku juga memanfaatkannya, di tempat yang sama, di rumah kosong yang kami datangi pada hari Sabtu. Dia juga menggunakannya bersama AA dan DK (Devoy), P dan Dwi bersamaan dengan (penggunaan narkoba),” jelasnya.

Setelah itu, Bambang mengatakan kliennya ingin menangkap orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), namun polisi tidak menemukan Devoy di rumahnya.

“Kita semua buat DPO. Itupun baru sadar rumah D atau DK kosong, kita belok kanan. Saat itu kita belok kanan dulu dan pendinginan,” ujarnya.

Senin (27 Mei 2024), polisi mendapat laporan adanya mayat membusuk di menara air, ternyata Devoy.

Berdasarkan hasil otopsi saat itu, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda luka pada tubuh Devoy.

“Nah, kemudian dilakukan tes breathalyzer, yang bersangkutan hasilnya negatif.”

Namun pemeriksaan dilakukan terhadap narkotika dan zat adiktif lainnya, urin jenazah mengandung amfetamin dan positif tetrahydrocannabinol atau THC atau ganja, positif dan positif sabu. Sesuai keterangan tersangka (AA), jelasnya. .

Saat ini, lanjut Bambang, kliennya masih memburu dua DPO lagi berinisial P dan Dwi yang masih buron. Kronologi Penemuan Mayat di Toren

Jenazah ditemukan di menara tersebut sekitar pukul 18.30 WIB, Senin, setelah warga mencium bau busuk di sekitar lokasi.

Bhabinkamtibmas bersama tim Piket Fungsional yang dipimpin Ipda Iptu Ilham Husni melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan menemukan pria tersebut tewas di menara air, kata Kompol Bambang.

Awalnya saksi curiga karena air di kamar mandi keruh dan berbusa.

Selain itu, aroma yang dikeluarkan airnya juga kuat.

Kemudian saksi dan istrinya memeriksa menara tersebut untuk mengetahui penyebab airnya keruh dan berbau.

“Saksi mengecek tower air berkapasitas 1.500 liter yang berada di belakang rumah kontrakan saksi I. Setelah dilakukan pengecekan, saksi membuka penutup tower dan melihat ada benda seukuran bantal di dalam tower,” ujarnya. kata Bambang. .

Karena curiga, saksi melaporkan hal tersebut kepada ibu mertuanya untuk memastikan barang apa saja yang ada di menara air tersebut.

Betapa terkejutnya mereka karena di dalam menara air terdapat sesosok tubuh manusia yang bengkak.

Saksi akhirnya memberitahu petugas lingkungan hidup tentang penemuan tersebut dan melaporkannya ke polisi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul: Memanfaatkan Air dari Menara Penuh Jenazah, Begini Kondisi Kesehatan Sutrisn dan Keluarga Usai Pemeriksaan Dokter.

(Tribunnews.com/Deni/Abdi)(TribunTangerang.com/Ikhwana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *