Paetongtarn Optimis Kabinet Segera Dibentuk meski Isu Jatah Menteri Pheu Thai dan Bhumjaithai Panas

TRIBUNNEWS.COM – Patong Taran menantikan kedatangan Shinawatra yang resmi dilantik sebagai Perdana Menteri baru Thailand pada 16 Agustus 2024.

Kontroversi pertama yang dihadapi Putri Thaksin Shinawatra adalah pembentukan kabinet baru Thailand.

Berdasarkan pemberitaan di Tribun ThaiPBS, partai koalisi pendukungnya akan segera menyerahkan daftar calon menteri setelah Selasa (20 Agustus 2024).

Berdasarkan daftar yang dikumpulkan, Pathongthaan saat ini menghadapi masalah pembagian jabatan menteri dengan dua partai besar dalam pemerintahan koalisi, yaitu Partai Phu Thai dan Partai Bhumjaithai.

Menurut sumber, Partai Phumjaithai dikabarkan telah menyerahkan daftar delapan calon menteri. Patongthaan Shinawatra, yang dikenal sebagai “Ung Yin” dan putri mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, berbicara pada Upacara Konfirmasi Kerajaan untuk menunjuknya sebagai Perdana Menteri baru Thailand pada 18 Agustus di Bangkok ( Selebaran foto/Pemerintah Kerajaan Thailand/melalui AFP)

Kandidat menteri tersebut antara lain Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Anutin Charanvirkul, Komisaris Polisi Palampun Chidchob, Menteri Pendidikan Piphat Ratchakitprakaran, Menteri Tenaga Kerja Supama Islabhakdi, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Riset dan Inovasi, dan Sonsak . Menteri Dalam Negeri Chada Taised, Wakil Menteri Dalam Negeri Sursak Phancharoenworakul, dan Wakil Menteri Pendidikan Napintran Srisumpang.

Melalui daftar tersebut, Patontaan diharapkan bisa memutuskan siapa saja yang akan dimasukkan ke dalam kabinetnya.

Terkait slot menteri Partai Kontribusi Thailand, Patongthaan Shinawatra mengatakan rapat internal partai akan digelar pada Selasa ini.

Perdana menteri mengatakan dia akan mengadakan pembicaraan pribadi dengan partai politik yang setuju untuk berpartisipasi dalam pemerintahan agar pembentukan kabinet dapat diselesaikan secepatnya. Paton Turn enggan mengulangi kesalahan Sureta

Patontaran yakin kabinet baru bisa dibentuk secepatnya, meski ada sentimen kuat terkait pembagian jabatan menteri.

Patontaran mengatakan peninjauan latar belakang dan kualifikasi masing-masing menteri di bawah pemerintahannya merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus dan akan memakan waktu karena persaingan untuk menduduki jabatan menteri semakin ketat.

Ia menegaskan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan pada masa pemerintahan Sresa Thabisin.

Seperti diketahui, Sureta digulingkan akibat kontroversi pembentukan pemerintahan di Paton Turn yang masih berlangsung.

Saat itu, Sureta digulingkan berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi menyusul perombakan kabinet yang menunjuk Phichit Chuenbang.

Chuen Van, yang juga seorang pengacara, dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena menghina pengadilan.

Pengadilan memutuskan bahwa penunjukan Fitchitt tidak konstitusional karena latar belakangnya yang buruk.

Sementara itu, Phumtam Weechchai, wakil ketua Partai Kontribusi Thailand, mengatakan partai-partai sekutu harus mendaftarkan calon menteri. Plomin Lerzlidade.

“Dr. Plomin, mantan Sekretaris Jenderal Perdana Menteri, kemudian akan meneruskan seluruh daftar tersebut kepada Nadjari Anantasirap, Sekretaris Jenderal Sekretariat Kabinet, yang kemudian akan meneruskannya ke Dewan Negara untuk pemeriksaan latar belakang,” kata Pumtam.

Mr Phumtam juga menjawab pertanyaan tentang posisi partai koalisi Palang Pracharath, yang tidak menghadiri parlemen untuk terpilih sebagai perdana menteri baru Thailand.

Pumtam mengatakan Prawit merupakan orang yang tepat untuk menjawab pertanyaan soal absennya partai Jenderal Prawit Wongsuwan.​

“Mungkin dia tidak mau bergabung dengan pemerintahan baru atau semacamnya,” kata Pumtam.

Praveet sering mengunjungi parlemen, namun tidak menghadiri acara politik atau parlemen yang diselenggarakan oleh pemerintahan Sureta sebelumnya.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *