Otoritas Pangan Australia Tarik Indomie Rasa Ayam Bawang dari Peredaran, Ini Alasannya?

 

Wartawan TribuneNews.com, Reena Ayu melaporkan

TribuneNews.com, Jakarta – Otoritas pangan Australia menarik kembali produk mie instan Indomie Rasa Soto Mee dan Indomie Ayam Rasa Bawang.

Grant Eastern Trading mengumumkan penarikan kembali produk Indomy karena produk tersebut tidak memiliki peringatan alergen.

Indomie rasa soto mi mengandung alergen susu yang tidak diketahui, sedangkan Indomie ayam bawang mengandung alergen telur yang tidak diketahui.

“Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan/atau telur dapat mengalami reaksi saat mengonsumsi produk tersebut,” kata Food Standards Australia dalam peringatan penarikannya pekan ini, dikutip di halaman Rabu (17/12/2024).

Pelanggan disarankan untuk mengembalikan produk ke toko untuk pengembalian dana penuh.

Pengumuman tersebut melanjutkan, “Setiap konsumen yang peduli dengan kesehatannya harus mencari pertolongan medis.”

Kedua produk tersebut tersedia untuk dijual di toko grosir Asia di Victoria. Masa berlaku Indomie Rasa Soto Me yang ditarik kembali adalah 10 April 2025.

Sedangkan Indomie Ayam Bawang memiliki masa kadaluarsa 1 April 2025.

“Penarikan kembali hanya berlaku untuk produk yang tidak menyatakan adanya alergi terhadap susu dan telur,” kata Food Safety Australia.

Merujuk pada website Kementerian Kesehatan Indonesia, informasi mengenai alergi Peraturan Badan POM no. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.

Dinyatakan (1) label alergen harus mencantumkan informasi alergen; (2) Pangan olahan yang diproduksi menggunakan fasilitas produksi yang sama dengan pangan olahan yang mengandung alergen harus mencantumkan informasi kandungan alergen.

Makanan penyebab alergen harus dicantumkan sebagai alergen dalam uraiannya dan bahan-bahannya harus ditulis dalam huruf tebal.

Jika Anda menemukan label dengan keterangan “Mengandung Alergen”, berarti makanan tersebut mengandung satu atau lebih bahan yang menyebabkan alergi.

Alergen diartikan sebagai bahan atau senyawa pangan yang menyebabkan alergi dan/atau intoleransi.

Mengonsumsi makanan yang mengandung alergen dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen yang alergi dan/atau intoleransi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *