Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Elon Musk, orang terkaya di dunia, telah memperingatkan pejabat Amerika Serikat (AS) tentang ancaman keuangan yang dapat memicu kebangkrutan Washington.
Miliarder terkenal dan CEO Tesla dan SpaceX menanggapi postingan di X yang menyoroti meroketnya pembayaran bunga utang nasional AS.
Musk mengatakan dalam tweetnya bahwa perekonomian AS saat ini menghadapi darurat finansial akibat kenaikan suku bunga utang. Menurut catatan Departemen Keuangan AS, total utang nasional melebihi US$35,7 triliun. Lonjakan satu triliun dalam enam bulan.
Musk memperkirakan peningkatan ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2024 dan diperkirakan akan melebihi anggaran pertahanan saat ini yang mencapai $840 miliar pada tahun ini.
Utang nasional AS telah melonjak melebihi anggaran nasional dalam beberapa tahun terakhir karena tindakan stimulus Covid dan karantina yang menyebabkan inflasi tidak terkendali, memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dengan cepat.
Meskipun kenaikan suku bunga dikatakan dapat mencegah kenaikan inflasi, kebijakan ini justru membuat dunia usaha semakin tercekik, karena individu yang mengambil lebih banyak utang menyebabkan kebangkrutan Amerika Serikat secara de facto.
“Kami sekarang membayar bunga sekitar $1,2 triliun per tahun atas utang tersebut, sekitar 23 persen dari seluruh pajak, bea, dan biaya yang dipungut oleh pemerintah AS untuk membayar bunga utang tersebut,” tulis akun Wall Street Silver.
Ini bukan pertama kalinya seorang miliarder teknologi mengeluarkan peringatan seperti ini, Musk awal tahun ini memperingatkan tentang peningkatan belanja publik yang berlebihan yang telah menempatkan AS di ambang kebangkrutan. Keadaan darurat finansial menyebabkan Bitcoin meroket
Dampak krisis finansial akibat meningkatnya utang AS menyebabkan harga aset Bitcoin dan emas mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Data Forbes menunjukkan, harga bitcoin tahun ini kembali ke level tertinggi sepanjang masa yakni US$70.000 per bitcoin.
Bukan hanya Bitcoin, namun peningkatan utang AS membuat harga emas melonjak karena investor bertaruh bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat menciptakan feedback loop dengan peningkatan defisit yang lebih besar, sehingga memaksa pemerintah untuk mencetak lebih banyak uang.