Oposisi Israel Tantang Netanyahu untuk Teken Gencatan Senjata, Sebut Bakal Dukung Pemerintah

BERITA TRIBUNE.

Airair Lapid mengatakan dia akan memberikan dukungan penuh kepada Netanyahu di parlemen agar dia tetap menjabat.

Khususnya, banyak mitra koalisi sayap kanan Netanyahu khawatir perang akan berakhir sebelum Israel menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera.

“Ada kesepakatan damai yang sedang dibahas.”

“Tidak benar bahwa Netanyahu memilih untuk terus menjabat sebagai perdana menteri dengan dana talangan,” kata Lapid, menurut Reuters.

Biarkan dia membuat kesepakatan, katanya.

Airair Lapid telah mengonfirmasi bahwa dia akan mendukung Netanyahu untuk waktu yang lama sebagai Perdana Menteri Israel.

Namun, Netanyahu harus menerima usulan gencatan senjata Amerika Serikat (AS).

“Saya menjanjikan jaring pengaman kepadanya, dan saya akan menepati janji itu,” kata Lapid.

Dia mengatakan keputusan itu sulit diterima, mengingat penolakan Netanyahu, namun “yang paling penting adalah memulangkan para sandera.”

Dua partai sayap kanan dalam koalisi Netanyahu adalah penentang utama perjanjian damai tersebut.

Menurut situs parlemen, partai tersebut memiliki 13 kursi di parlemen Israel, sedangkan partai Lapid memiliki 24 kursi. IDF kembali menyerang Gaza

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyerang Kota Gaza pada Senin (8/7/2024).

Warga Kota Gaza mengatakan sekelompok tank IDF menyerang pusat Kota Gaza dari berbagai arah.

Warga mengatakan pendudukan kembali Israel di Gaza merupakan pertempuran terberat dengan Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Badan intelijen sipil Gaza mengatakan pihaknya yakin puluhan orang tewas, namun kru darurat tidak dapat menghubungi mereka.

Tank-tank Israel sejauh ini telah dikerahkan di beberapa wilayah Tel Al-Hawa dan Sabra, namun belum melakukan penetrasi jauh ke tiga distrik lainnya.

Arab News mengutip penduduk setempat yang mengatakan bahwa beberapa bangunan hancur dalam serangan itu.

Warga mengatakan salah satu tank Israel datang dari timur dan mendorong orang ke arah barat dekat Laut Mediterania.

“Musuh di belakang kita, laut di depan kita, kemana kita akan pergi?” Abdel-Ghani, warga Gaza, mengatakan.

“Peluru dan roket dari pesawat berjatuhan seperti gunung berapi di jalanan dan rumah. Orang-orang berlarian ke segala arah dan tidak ada yang tahu ke mana harus pergi,” ujarnya.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melancarkan operasi terhadap fasilitas militan di Jalur Gaza.

Saat ini, militer mengatakan telah melumpuhkan lebih dari 30 militan yang mengancam tentara Israel.

Serangan baru Israel terjadi ketika Mesir meningkatkan upaya Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk menjadi perantara kesepakatan damai antara Israel dan Hamas.

Penduduk Gaza mengatakan tank-tank tersebut bergerak maju dari setidaknya tiga arah dan mencapai pusat Kota Gaza dengan bantuan angin kencang dan tembakan darat.

Hal ini telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman, banyak di antaranya tidak dapat ditemukan, dan beberapa diantaranya terpaksa tidur di pinggir jalan.

Para dokter di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli di Kota Gaza harus memindahkan pasien ke rumah sakit Indonesia yang penuh sesak dan kekurangan peralatan, kata pejabat kesehatan Palestina.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *