Wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operasional base transmisi tower (BTS) milik PT XL Axiata Tbk terdampak banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem di beberapa kota dan wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumber).
External Communications Officer PT XL Axiata Tbk Henry Vijayanto mengatakan sejumlah BTS mati listrik akibat bencana tersebut.
Bencana tersebut menyebabkan pemadaman listrik dan pemadaman listrik di beberapa wilayah.
Kepada Tribunnews, Selasa (14/5/2024), ia mengatakan, “Untuk itu tim kami masih berupaya semaksimal mungkin dengan mengerahkan genset.
Selain itu, dampaknya tidak hanya terbatas pada pemadaman listrik di menara BTS.
Namun akses jalan raya dan gangguan transportasi membuat XL Axiata tidak bisa mengerahkan genset untuk menyuplai BTS di beberapa wilayah.
Henry berkata, “Namun, kami masih berusaha untuk mendapatkan BTS yang bermasalah.
Sejak terjadinya banjir lahar dingin, kata dia, tim jaringan XL Axiata telah terjun langsung ke lokasi banjir untuk memastikan kondisi jaringan tetap terjaga dan terpantau.
Henry mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan kelancaran pemulihan jaringan dan keamanan di lokasi bencana.
Tim jaringan XL Axiata telah berkoordinasi dengan PLN setempat untuk memulihkan jaringan PLN, kata Henry.
Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) sedang memulihkan pasokan listrik pasca bencana banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem di beberapa kota dan wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumber) pada Sabtu (11/5/2024).
Banjir melanda beberapa titik yang menjadi penghubung antar wilayah.
General Manager Unit Induk Distribusi (UID) PLN Sumbar Eric Rossi Priyo Nogroho mengatakan, akibat cuaca ekstrem dan banjir tersebut, sebanyak 109 gardu induk mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan sekitar 10.969 pelanggan terputus.
Hingga pukul 08.00 WIB, Senin (13/5/2024), listrik telah pulih sebesar 95% atau sekitar 10.441 pelanggan.
Begitu pula untuk pembangkit listrik PLN, dari 84 unit yang terdampak, sebanyak 79 unit atau sekitar 94 persen sudah pulih, kata Eric dalam keterangan tertulis, Senin.
Ia pun meminta seluruh unit di Sumbar bekerja keras memulihkan sistem ketenagalistrikan akibat banjir.
Tak hanya itu, Eric menyampaikan partisipasi aktif PLN dalam berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar dan pemangku kepentingan terkait untuk menerapkan tindakan penanganan yang cepat dan tepat.
Upaya pemulihan listrik hingga 100% terus digencarkan oleh personel PLN, kata Eric.
Namun demi keselamatan masyarakat, pihaknya menyatakan tidak bisa langsung dibuka karena kendala akses di lokasi sehingga normalisasi dilakukan secara bertahap.
“Kami akan memastikan proses pemulihan listrik berjalan cepat dan konsisten dengan keselamatan banjir sehingga keselamatan masyarakat tidak terganggu,” kata Eric.
Ia menambahkan, sebanyak 100 personel gabungan dari mitra PLN Haleyora Power dan PLN telah dikerahkan untuk meninjau fasilitas ketenagalistrikan serta melakukan perbaikan di wilayah terdampak.
Sejak terjadinya banjir dan tanah longsor, PLN telah mengerahkan personel kontrol untuk memantau jaringan listrik dan keamanan serta menyiapkan personel untuk perbaikan 24 jam pada sumber daya listrik yang terkena dampak.
PLN juga menyediakan titik-titik lokasi paralel yang dapat digunakan warga untuk berkumpul sementara dan menyalurkan subsidi ke beberapa titik tersebut.
Eric menutup, “Sampai pagi ini, petugas PLN masih berupaya memulihkan aliran listrik di lapangan dan memulihkan aset kelistrikan PLN yang terkena dampak. “Alhamdulillah, sebagian besar pasokan listrik di daerah yang terkena dampak telah pulih.” .