Operasi Zionis di Gaza Utara Bobrok: 46 Tentara Israel Tewas, Biaya Perang Sangat Tinggi

TRIBUNNEWS.COM – Media Israel pada Selasa (1/7/2025) mengakui tewasnya 46 tentara dan perwira selama operasi militer Israel di Gaza utara.

Khususnya di wilayah Jablia, Beit Hanun dan Beit Lahia. 

Menurut laporan Israel, operasi tersebut, yang dimulai tiga bulan lalu, dilaporkan menimbulkan kerugian besar dalam perang.

Baru-baru ini, Israel juga mengumumkan nama dua tentaranya yang tewas dalam perang di Gaza utara.

Mereka adalah Sersan Matiyahu Yaakov Perel dan Sersan Kanao Kasa. Keduanya anggota Batalyon 46 Brigade 401. 

Nama tentara ketiga yang tewas di Gaza utara belum dirilis sambil menunggu pemberitahuan dari keluarganya, mengutip al-Mayadeen.

Sebelumnya, militer Israel membenarkan tewasnya Sersan Ido Samiach, anggota pasukan khusus Brigade Nahal.

Sersan Ido Samiach terbunuh oleh perlawanan Palestina dalam pertempuran malam di Beit Hanun. 

Dengan demikian, pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas tentara Israel mencapai 828 orang.

Tingginya angka kematian menggarisbawahi tantangan yang dihadapi pasukan pendudukan Israel di Gaza utara.  Brigade Al-Qassam menggantikan senjata Israel yang gagal meledak dengan amunisi baru

Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menggunakan senjata Israel untuk melawan pasukan Israel.

Al-Qassam mengubah persenjataan Israel yang belum meledak menjadi senjata baru.

Mereka terus melakukan protes di tengah pemboman yang terus menerus dan kehancuran kemanusiaan yang dilakukan Israel.

Menurut laporan, al-Qassam telah menerima pejuang baru ke dalam barisannya di Gaza utara.

Pesawat tempur baru ini dipersenjatai dengan persenjataan Israel yang belum meledak untuk melawan serangan militer Zionis yang sedang berlangsung.

Radio Angkatan Darat Israel, mengutip sumber-sumber militer, merinci perkembangan tersebut dalam pengarahan mengenai operasi militer di Gaza utara.

Laporan tersebut mencatat bahwa beberapa pejuang al-Qassam adalah veteran brigade tersebut pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu, sebagian lainnya malah ikut terlibat dalam kontroversi tersebut.

Militer Israel kemudian mengungkapkan bahwa beberapa bahan peledak yang digunakan Brigade Qassam terbuat dari senjata Israel.

Contohnya adalah serangan baru-baru ini, ketika pejuang al-Qassam menyerang sebuah rumah dengan unit bom cluster (GBU).

Replika GBU ini awalnya diluncurkan oleh pasukan Israel.

Kassam mendokumentasikan tentara Israel memasuki gedung yang terperangkap beberapa saat sebelum gedung itu meledak.

Dengan pesan:

“Harta milikmu (Israel) telah dikembalikan kepadamu.” 

Dalam operasi Qassam lainnya, peluru artileri Israel yang dipasang pada roket self-propelled digunakan.

Hal ini menunjukkan kemampuan perlawanan Gaza dalam menggunakan kembali senjata musuh.

Operasi-operasi ini meningkat ketika pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Gaza utara, khususnya di daerah-daerah seperti Beit Hanoun, Jablia dan Beit Lahiya.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *