TRIBUNNEWS.COM – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras tindakan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
OKI telah meminta 57 negara anggotanya untuk menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah, lapor PressTV.
Seruan tersebut disampaikan OKI pada hari terakhir konferensi ke-15 organisasi tersebut di ibu kota Gambia, Banjul, Minggu (5/5/2024) malam waktu setempat.
Keputusan yang diambil OKI menyerukan semua negara anggota untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan memulai dengan menghentikan ekspor senjata dan amunisi yang digunakan tentaranya untuk melakukan kejahatan genosida di Gaza.
Resolusi tersebut juga menyerukan kepada anggotanya untuk menggunakan tekanan diplomatik, politik dan hukum serta mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan pendudukan ilegal oleh kolonel Israel.
Organisasi tersebut juga menyerukan diakhirinya perang di wilayah Palestina yang dilanda perang dengan segera, permanen dan tanpa syarat.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan negara-negara Islam untuk memutuskan semua hubungan dengan Israel saat berpidato dalam pertemuan pada Sabtu (4/5/2024). Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian (kanan) berbicara saat konferensi pers dengan timpalannya dari Afrika Selatan Naledi Pandor (tidak dalam gambar) di Teheran pada 22 Oktober 2023. (ATTA KENARE/AFP)
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar mengakhiri perang genosida yang terjadi di Gaza saat ini.
“Tidak ada keraguan bahwa pemutusan hubungan diplomatik dan ekonomi serta embargo senjata dan perdagangan dengan Israel berfungsi sebagai cara penting untuk menghentikan pembunuhan warga di Gaza dan kekejaman di Tepi Barat dan Al-Quds,” katanya. .
Bersikeras bahwa Israel bukanlah pemerintah yang sah, Abdollahian menyebut pemerintah tersebut sebagai tentara apartheid.
“Berjalannya waktu tidak akan memberikan kewenangan kepada pemerintahan saat ini,” tambahnya.
Genosida Israel di Gaza menewaskan 34.683 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Selain itu, 78.018 orang telah terluka sejak awal Oktober.
Meskipun terjadi pertumpahan darah dan kehancuran, pemerintah sejauh ini gagal mencapai tujuannya, termasuk mengalahkan kelompok perlawanan di Gaza, memaksa semua warga Gaza untuk pindah ke negara tetangga, Mesir, dan membebaskan mereka yang ditangkap selama Operasi Badai al-Aqsa. Daftar anggota OKI
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah organisasi antar pemerintah dengan 57 negara anggota yang memiliki perwakilan tetap di PBB dan Uni Eropa.
OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) pada pertemuan pertama para pemimpin dunia Islam.
Pertemuan tersebut digelar sebagai respons atas pembakaran Masjid Al Aqsa yang dilakukan Israel.
OKI mengubah namanya menjadi Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011, dalam pertemuan Dewan 38 Menteri Luar Negeri di Astana, Kazakhstan.
OKI saat ini mempunyai 57 negara anggota. Beberapa di antaranya merupakan negara mayoritas Muslim.
Berikut ini adalah daftar negara anggota OKI. Afghanistan (Penangguhan 1980–Maret 1989) Aljazair Chad Guinea Indonesia Iran Kuwait Lebanon Malaysia Mali Maroko Mauritania Mesir (Penangguhan Mei 1979–Maret 1984) Niger Pakistan (mencegah keanggotaan India) Palestina Arab Saudi Turki Qatar Arab Saudi Senegal Somalia Sudan Uni Emirat Arab Sier ra Leone Bangladesh Gabon Gambia Guinea Bissau Uganda Burkina Faso Kamerun Komoro Irak Maladewa Djibouti Benin Brunei Darussalam Nigeria Azerbaijan Albania Kyrgyzstan Tajikistan Turkmenistan Mozambik Kazakhstan Uzbekistan Pantai Gading
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)