Dilansir jurnalis Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam laporannya mencatat aset sektor asuransi di Indonesia mencapai Rp 1.120 triliun pada Mei 2024.
Ogi Prastomiyono, Direktur Utama Pengawas Asuransi, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, mengungkapkan kesadaran tersebut meningkat 1,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data Mei 2024, diketahui total aset industri asuransi mencapai Rp1.120,57 triliun atau tumbuh positif 1,30 persen year-on-year, kata Ogi pada Indonesia Re International Conference yang digelar di Jakarta. pada hari Rabu . /2024).
Jika ditilik lebih detail, total aset dari sisi asuransi komersial mencapai Rp900,99 triliun atau meningkat 2,10 persen.
Setelah itu, aset asuransi nonkomersial terdiri dari BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, dan program asuransi ASN, TNI, dan POLRI (Taspen-Asabri), total aset tercatat Rp 219,58 triliun.
Selain itu, jumlah perusahaan asuransi yang terdaftar di OJK saat ini berjumlah 149 perusahaan, baik konvensional maupun syariah.
OJK juga mencatat kontribusi asuransi nasional sebesar Rp 210,4 triliun pada Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 7,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Ogi, premi asuransi meningkat 8,59 persen dibandingkan Mei 2023. Kinerja klaim sebesar Rp 166 triliun.
“Nantinya premi dan klaim juga mengalami pertumbuhan positif mulai Mei 2024,” jelas Ogi.
Pertumbuhan premi secara year-on-year tercatat sebesar 7,93 persen mencapai Rp210,43 triliun. Di sisi non-jiwa, pertumbuhan year-on-year tercatat sebesar 9,95 persen mencapai Rp166,11 triliun, tutupnya.