TRIBUNNEWS.COM – Keputusan Fabio Quartararo tetap bersama Yamaha meski performa YZR-M1 menurun menjadi sorotan GP Mania.
Quartaarao bahkan dianggap sebagai money man karena memilih bertahan lama di Yamaha dengan gaji besar ketimbang keluar dengan gaji kecil namun performa lebih baik dengan motornya.
Setelah berkali-kali menghadapi masalah ini, Quartararo mengaku bukan orang yang suka uang.
Juara Dunia MotoGP 2021 itu menegaskan, hanya sedikit orang yang mengetahui cerita di balik keputusannya bersama Yamaha.
“Sedikit. Sedikit saja karena saya tahu mengapa saya berdiri dan mengatakan itu,” kata Quartaro, menurut Paddock-GP. Pembalap Prancis Fabio Quartaro dan tim Monster Energy Yamaha MotoGP merayakan podium ketiga mereka pada balapan MotoGP Amerika pada 16 April 2023 di Austin, Texas. (Mirko Lazzari GB/Getty Images Amerika Utara/Getty Images melalui AFP)
Dilihat dari sudut pandang El Diablo – sapaan akrab Quartararo, ia mengaku ada faktor ‘uang’ dalam keputusannya kembali ke Yamaha.
Namun ini bukanlah faktor utama. Ia menegaskan, Yamaha menjanjikan hal berbeda pada musim depan selain mengembangkan M1.
“Ini karena proyek yang sedang berjalan dan cara kerja orang-orang di Yamaha tentunya ada alasan ekonomi, tapi ini hanya alasan sederhana dari semua hal baik yang saya perhatikan, yang lebih dari sekedar janji,” jelasnya. . . .
Janji yang dilontarkan Yamaha kepada Quartararo menjadi jaminan hasil lebih baik musim ini di Kejuaraan Dunia MotoGP 2025.
Menurutnya, setelah setahun melakukan pengembangan dengan performa yang cenderung tersendat, pabrikan asal Jepang itu optimistis bisa memberikan performa bagus di tahun 2025.
“Kami punya waktu di awal tahun depan (2025), kami mungkin akan berada dalam situasi berbeda di mana kami bisa mulai berbicara seperti biasa dan tidak bertanya pada diri sendiri apakah kami bisa mencapai tujuan tersebut.” “Divisi 2 (playoff), dan kita menuju ke sana lebih dari sekarang,” ujarnya.
Padahal, keputusan yang diambil pembalap asal Prancis itu sangat sulit karena adanya perubahan regulasi MotoGP pada 2027.
Diputuskan MotoGP musim 2027 akan mengurangi cc sepeda motor menjadi 850, dari awalnya 1000.
Hal ini tentu merugikan rencana Yamaha untuk mengembangkan YZR-M1 agar bisa kembali bersaing di lini depan.
Namun yang mengejutkan, Quartararo tidak panik karena mengatakan kontraknya dengan Yamaha baru akan berakhir pada tahun 2027.
Artinya, ada kemungkinan pebalap nomor 20 itu akan meninggalkan Yamaha setelah membantu pabrikan asal Jepang itu meningkatkan kualitas motornya.
“Dengan investasi yang mereka lakukan di Yamaha, saya rasa kami tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Terlebih lagi, kontrak saya tidak akan berjalan hingga tahun 2027,” kata Quartaro.
“Saya pikir tujuan Yamaha dalam jangka pendek adalah untuk bangkit, dan dalam jangka panjang, untuk bertahan,” tambahnya.
Sementara meski kondisi Yamaha jauh dari kata bagus, Quartararo sulit disaingi.
Bahkan untuk lolos ke babak playoff (Divisi 2) untuk memperebutkan posisi pertama pun sangat jarang dilakukan Quartararo.
Jajaran pebalap Yamaha MotoGP 2024 bak ‘penggemar’ di grid karena kalah bersaing dengan kuda besi Eropa.
Dan berdasarkan janji mantan tim Valentino Rossi yang optimistis akan lebih baik lagi di tahun 2025, patut ditunggu bagaimana kabar Quartararo dan Yamaha.
(Tribunnews.com/Niken)