TRIBUNNEWS.COM – Juventus tak lagi dilatih Massimiliano Allegri, namun Ultras tak melupakan jasa mantan pelatihnya.
Sorakan dan membentangkan spanduk menghiasi laga pertama Juventus pasca kepergian Allegri.
Momen tersebut terjadi saat Juventus menyambangi ibu kota Bologna di Stadion Renato Dall’Ara, Selasa (21 Mei 2024) pekan ke-37 Liga Italia.
Pada laga yang berakhir dengan skor 3-3 itu, Ultras Juventus terus menunjukkan dukungannya kepada Max Allegri.
Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan suporter Juventus pada masa kepemimpinan Allegri musim ini.
Secara umum, banyak pihak yang mendukung pemecatan Allegri karena gaya bermainnya dinilai mengagetkan dan terlalu picik.
Sementara itu, Ultras Juventus yang dikenal dengan tim Viking selalu mendukung Allegri bahkan menolak digantikan pelatih lain. Sorakan dan membentangkan spanduk menghiasi laga pertama Juventus pasca kepergian Allegri. Momen tersebut terjadi saat Juventus menyambangi ibu kota Bologna di Stadion Renato Dall’Ara pada 37 Juni, Selasa (21/5/2024). (Instagram Ultras Viking Juventus)
Nyanyian dukungan kepada Massimiliano Allegri juga terdengar dari seberang lapangan.
Direktur olahraga Cristiano Giuntoli, yang berada di balik pemecatan Allegri dan masih hidup, juga melihat momen tersebut.
Kali ini mereka menunjukkan dukungannya kepada Allegri dengan menyambangi langsung Stadion Renato Dall’Ara, seperti dilansir Calciomercato.
Di luar stadion, ultras Juventus mengambil foto sambil membentangkan spanduk dengan tiruan potret Allegri.
Ada gambar jas, jubah dan tali, serta karikatur Allegri. Fitur pakaiannya jelas menunjukkan sesuatu yang mirip dengan Max.
Bahkan di pertandingan terakhir Max melawan Juve, dia mengenakan pakaian yang persis seperti itu ketika sang pelatih kemudian marah, melepas jaket dan dasinya serta melepas kemejanya.
“Tidak ada orang seperti Anda, Allegri adalah nomor 1 kami,” demikian bunyi spanduk tersebut.
Sekadar informasi, pelatih La Vecchia Signora -julukan Juventus- musim depan diyakini akan menjadi pelatih Bologna Thiago Motta.
Namun Ultras Juventus tidak menyanyikan lagu Motta, melainkan mantan pelatihnya.
Juventus sendiri bermain meyakinkan di leg pertama setelah kepergian Allegri kurang dari 15 menit berselang Si Nyonya Tua sudah tertinggal dua gol.
Itu adalah awal yang buruk karena Juve hanya membutuhkan 91 detik untuk mencetak gol sebelum unggul 2-0 pada menit ke-11.
Delapan menit setelah jeda, Juve tertinggal 3-0. Beruntungnya mereka berhasil mencetak tiga gol di lima belas menit terakhir.
Gol Chiesa pada menit ke-76 membawa harapan sebelum Milik dan Kenan Yildiz mencetak dua gol pada menit ke-83 dan 84.
Ini menyelamatkan Juventus dari kekalahan. Itu adalah keberuntungan keenam bagi Juve di Serie A.
Bianconeri, dengan 68 poin, kini terancam turun ke peringkat kelima, disusul Atalanta yang tertinggal dua poin.
Beruntung meski Juventus turun ke posisi kelima, mereka tetap bisa lolos ke Liga Champions musim depan berkat lima tim yang dialokasikan ke Liga Italia.
(Tribunnews.com/Tio)