Netizen Demo di X Sebut Trump Tak Layak Jadi Presiden AS Usai Insiden Penembakan Pennsylvania

Laporan dari Koresponden Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kasus penembakan kandidat Partai Republik AS Donald Trump oleh orang tak dikenal pada akhir pekan lalu saat ia sedang mengikuti pemilu di Butler, Pennsylvania, tidak hanya mengejutkan warga Amerika, tapi juga pengguna web sekitar. Dunia.

Banyak orang besar seperti Elon Musk dan Bill Rockman menunjukkan banyak dukungan positif setelah penembakan tersebut.

Selain daya tanggap pejabat dunia, pengguna internet juga ikut prihatin

Kritik ini bahkan mencapai puncak tangga lagu utama di level X dengan tagar #TrumpIsNotFitToBePresident.

Dalam tweet tersebut, jurnalis dari seluruh dunia mendesak Trump untuk segera mengundurkan diri.

Mereka tidak hanya mengkritik, bahkan situs web yang memuat video atau foto masa lalu Trump menunjukkan ketidakmampuannya untuk kembali ke tempatnya di Gedung Putih.

Tak hanya itu, media juga menunjukkan kegemaran Trump mengagung-agungkan kekerasan dalam karier politiknya.

Seperti tindakan keras terhadap pengunjuk rasa pada tahun 2016 untuk memukul mundur lawan dan membuat pendukungnya “berjuang sekuat tenaga”.

“Inilah efek Trump. Dia memunculkan sisi terburuk dalam diri orang-orang. Dia menginspirasi kemarahan dan kekerasan,” tulis salah satu pengguna X yang mengunggah video Trump. Kampanye Trump dilanjutkan

Meski banyak keluhan bahkan ancaman penembakan yang mengancam nyawa.

Tim Keamanan Dalam Negeri mengatakan Donald Trump baik-baik saja, meski telinganya masih diperban untuk menutupi luka akibat upaya pembunuhan tersebut.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh BBC International yang menyebut Trump sangat cocok untuk pertemuan tersebut, terlihat melambaikan tangan setelah turun dari pesawat untuk melanjutkan kampanye di Milwaukee untuk mengikuti Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) tahun ini. Wisconsin, Senin (15/7/2024).

“Sungguh luar biasa hal seperti ini bisa terjadi di negara kita,” kata Trump di situs kebenaran sosialnya beberapa jam setelah kejadian tersebut. Biden menyerukan warga Amerika untuk bersatu

Menanggapi tragedi yang menimpa musuh bebuyutannya, Presiden Joe Biden menyerukan agar Amerika bersatu sebagai satu bangsa menyusul upaya pembunuhan terhadap Presiden Donald Trump.

Biden juga mengingatkan rakyat Amerika bahwa mereka bertetangga ketika ada yang menyakiti lawannya dari Partai Republik, Trump.

“Penembakan (Trump) di Pennsylvania pada hari Sabtu menyerukan kita semua untuk mengambil langkah mundur,” kata Biden di Ruang Oval Gedung Putih.

“Seperti yang saya katakan tadi malam, tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini atau kekerasan apa pun yang mencoba membunuh orang-orang yang menentang segala sesuatu yang kita perjuangkan, kerajaan, segalanya. Kita bukan sebuah bangsa… Ini adalah bukan Amerika dan kami tidak bisa mengizinkannya,” kata Biden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *