Netanyahu Ogah Ada Jeda Taktik Harian selama 11 Jam di Daerah Penyeberangan Karem Abu Salem

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak rencana jeda taktis selama 11 jam setiap hari dalam perang di Gaza.

Baru-baru ini, militer mengumumkan jeda harian mulai pukul 05:00 GMT hingga 16:00 GMT di area penyeberangan Karim Abu Salem (Kareem Shalom) ke Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara.

“Ketika perdana menteri mendengar laporan tentang fase kemanusiaan selama 11 jam di pagi hari, dia menoleh ke sekretaris militernya dan menjelaskan bahwa hal ini tidak dapat diterima olehnya,” kata seorang pejabat Israel kepada kantor berita Reuters.

Penentangan Netanyahu terhadap jeda taktis ini menggarisbawahi ketegangan politik terkait masalah bantuan ke Gaza.

Organisasi-organisasi internasional telah memperingatkan akan meningkatnya krisis kemanusiaan dan ancaman kelaparan, Al Jazeera melaporkan.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gabir, yang memimpin salah satu partai nasionalis religius dalam koalisi Netanyahu, mengkritik gagasan jeda taktis.

Dia mengatakan siapa pun yang memutuskan ini adalah “orang gila” yang harus kehilangan pekerjaannya.

Para menteri di pemerintahan sayap kanan ingin lebih lanjut mengurangi bantuan ke Gaza, meskipun banyak dari bantuan tersebut telah dipotong sejak Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah yang penting.

Belakangan, militer mengklarifikasi bahwa operasi normal akan dilanjutkan di Rafah.

Fokus utama serangan yang sedang berlangsung adalah di Gaza selatan, di mana delapan tentara tewas pada Sabtu (15/6/2024).

Pasukan Israel menghancurkan rumah-rumah di daerah tersebut.

Penyerangan berlanjut pada Minggu (16/6/2024), meski saat itu adalah hari pertama Idul Adha, perayaan terpenting umat Islam tahun ini.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *