Netanyahu Mencela Biden, Tuding Gedung Putih Sengaja Hambat Senjata untuk Israel

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dalam keterangan video yang dibagikan pada Selasa (18/6/2024), Netanyahu menyebut Biden sengaja menolak senjata Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti yang Anda ketahui, Washington memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar $3,8 miliar setiap tahunnya.

Pada bulan April, Biden menandatangani undang-undang bantuan tambahan sebesar $17 miliar kepada sekutu Amerika, Israel, dalam perangnya di Gaza.

Hingga saat ini, Amerika Serikat kerap menegaskan dukungannya terhadap Israel.

Namun, bulan lalu Gedung Putih mengonfirmasi bahwa mereka telah mencegat pengiriman bom seberat 900 kilogram (2.000 pon) ke militer Israel.

Pasalnya, banyaknya korban sipil yang diderita AS dalam serangan Israel di Rafah, selatan Gaza.

Al Jazeera mengutip Netanyahu yang mengatakan, “Tidak dapat dipahami bahwa Amerika Serikat menolak memberikan senjata dan amunisi kepada Israel.”

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Gedung Putih “bekerja sepanjang waktu” untuk menghilangkan hambatan tersebut.

“Seharusnya begitu,” katanya.

Dalam wawancara dengan wartawan, Selasa (17/6/2024), Blinken mengatakan AS akan terus mengirimkan senjata ke Israel melalui sistem yang “terus menerus”.

Namun bom-bom beratnya masih ada.

Gedung Putih juga mengklaim bahwa Netanyahu telah melakukan embargo terhadap Israel selama berbulan-bulan.

AS mengatakan pihaknya hanya mencegat pengiriman bom tersebut.

“Kami tidak tahu apa yang dia bicarakan.”

“Salah satu senjata api telah dikirim.” 

Juru bicara Gedung Putih Karine-en-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa “kami terus melakukan diskusi konstruktif dengan Israel mengenai pembebasan para tahanan… Tidak ada jeda – tidak ada jeda.”

Pemerintahan Biden berada di bawah tekanan untuk membekukan bantuan militer ke Israel di tengah meningkatnya laporan pelanggaran Israel di Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *