TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan kepala agen mata-matanya, Mossad, ke Qatar untuk melakukan pembicaraan dengan mediator mengenai gencatan senjata perang Gaza.
Perundingan tersebut memungkinkan Hamas untuk membebaskan sandera yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023.
Pada Kamis (4/7/2024), Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan kabinet keamanannya untuk membahas proposal baru Hamas yang dikirim melalui mediator di Qatar dan Mesir.
Israel yakin puluhan sandera masih hidup di Gaza.
Ketika wilayah Palestina yang dilanda perang semakin memakan korban, kedua belah pihak juga meningkatkan tekanan internasional untuk mencapai kesepakatan.
Kepala Mossad David Barnea akan memimpin delegasi Israel ke Qatar, yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan mencoba membawa musuh ke meja perundingan, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
David Barnea diperkirakan tiba di Doha hari ini, Jumat (5/7/2024).
Pemimpin Mossad akan bertemu dengan perdana menteri negara Teluk, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
“Delegasi internal berangkat ke Qatar untuk melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata dan perjanjian penyanderaan,” kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengingat sensitivitas perundingan tersebut, menurut Arab News.
“Dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar untuk melakukan pembicaraan, dengan tujuan mendekatkan kedua belah pihak pada kesepakatan mengenai Gaza,” jelas sumber tersebut. Israel mempertimbangkan tanggapan Hamas
Amerika Serikat (AS) telah menggalang dukungan global terhadap rencana Hamas yang akan membebaskan semua sanderanya dengan imbalan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Namun sejauh ini tampaknya belum ada pihak yang mendukung penuh rencana tersebut.
Hamas mengusulkan “koreksi” terhadap usulan tersebut bulan lalu, yang beberapa di antaranya menurut AS tidak dapat dilaksanakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengkonfirmasi bahwa usulan awal tersebut adalah usulan Israel, namun menimbulkan keraguan apakah usulan tersebut akan mengakhiri perang sesuai dengan tuntutan utama Hamas.
Pada Rabu (3/7/2024), Hamas membenarkan telah mengirimkan balasan lagi ke Mesir dan Qatar, yang sedang melakukan perundingan, tanpa memberikan rincian.
Seorang pejabat AS mengatakan pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan tanggapannya.
Pejabat itu mengatakan hal itu konstruktif, namun mengatakan masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan.
Secara terpisah, seorang pejabat Israel mengatakan Netanyahu mengadakan rapat kabinet pada hari Kamis untuk membahas perkembangan terbaru dalam negosiasi.
Pejabat tersebut, yang tidak berwenang untuk membahas pertemuan media tersebut, berbicara tanpa menyebut nama.
Israel kemungkinan akan melakukan konsultasi tambahan sebelum mengambil keputusan akhir mengenai proposal yang diubah tersebut.
Di sisi lain, pemimpin politik Hamas Bassem Naim mengatakan kelompoknya tidak menerima atau menolak usulan AS.
Dikutip AP News, Hamas meresponsnya dengan beberapa ide untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pemimpin politik senior Hamas Ismail Haniyeh telah memberikan saran kepada para pejabat di Mesir, Qatar dan Turki, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam. Ilustrasi: Pasukan IDF menunjukkan bahwa mereka mengarahkan pasukannya menuju Al-Mawasi, Rafah di selatan Gaza. (khaberni) Update perang antara Israel dan Hamas
Menurut Al Jazeera, para pejabat Israel “sangat optimis” bahwa perundingan gencatan senjata di Gaza telah dihidupkan kembali, meskipun masalah-masalah utama antara Israel dan Hamas masih belum terselesaikan.
Menurut Reuters, kepala mata-mata Mossad Israel, David Barnea, akan melakukan perjalanan ke Qatar untuk melanjutkan negosiasi, menandai “kemajuan” setelah tanggapan terbaru Hamas terhadap proposal gencatan senjata.
Rumah Sakit Nasser, di Khan Younis, Gaza selatan, dan Rumah Sakit Lapangan Kuwait, dekat Rafah, akan menutup layanan dalam beberapa jam karena generator kehabisan bahan bakar.
Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya menembakkan lebih dari 200 roket dan drone penyerang ke posisi militer Israel di Israel utara, sehari setelah komandan tertinggi Muhammad Nimah Nasser tewas dalam serangan udara Israel.
Sedikitnya 38.011 orang tewas dan 87.445 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan lainnya masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel