Neneng Sempat Ajak Pacar Anaknya Berhubungan Badan, Rekam Adegan Asusila untuk Kepuasan Pribadi

TRIBUNNEWS.COM – Neng Kumle Devi (47), seorang ibu yang merekam anaknya berhubungan intim dengan pacarnya, ditangkap Polres Metro Jakarta Timur.

Selain membiarkan anaknya berhubungan badan, Neng juga mencoba menggugurkan anaknya HR (16).

Bayi tersebut lahir prematur dan meninggal setelah dipindahkan ke RSKD Duren Sawit di Jakarta Timur.

Dalam pemeriksaan, Neng mengaku merekam adegan tak senonoh itu karena takut dengan pacar putranya.

Kesaksian Nanang berbeda dengan kesaksian pacarnya yang berinisial AR.

AKBP Armunanto Hutahaean, Kasat Reskrim Metro Jakarta Timur, mengatakan Neneng meminta AR berhubungan seks, namun ia menolak.

Pada Rabu (22/5/2024), dia menjelaskan, “NKD menyayangi putri putranya dan ingin menjalin hubungan dengannya. Tapi pacar putranya tidak mau menjalin hubungan karena alasan NKD, katanya. Bau sekali.” .com.

Ia menambahkan, Neng menyukai AR dan telah merekam hubungan seks putranya dengan HR sejak November 2023.

“Dia (Nenang) sayang dengan putri anaknya,” lanjutnya.

Neneng dan HR diketahui tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur, sedangkan AR tinggal di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat.

Adegan tak senonoh itu terekam ponsel Neneng di AR Pension. Bagaimana Neneng membantu aborsi

Neng sengaja ingin menelantarkan anak tersebut karena HR hamil di luar nikah dan masih duduk di bangku SMA.

Janda tersebut baru mengetahui dirinya hamil pada April 2024.

Sejak saat itu, Neneng mencoba berbagai cara untuk menggugurkan kandungan HR, mulai dari memberi minuman hingga nanas muda.

Namun upaya tersebut tidak berhasil hingga HR mencapai usia kehamilan 7 bulan.

Neng kemudian meminta temannya NA (55) untuk membantunya membeli obat aborsi di pasar Pramuka dan memberinya uang sebesar Rp 2 juta.

Selama dua hari berturut-turut, HR harus meminum pil aborsi hingga bayinya lahir prematur pada 6 April 2024.

Komisaris Besar Metro Jakarta Timur Nicholas Ari Lilipali mengatakan Naneng menyembunyikan kelahiran cucunya dengan berpura-pura menemukan bayi tersebut di toilet.

“Mereka tempelkan pada plastik hitam dan karton yang diberi ari-ari atau NKD ari-ari agar pihak keluarga tidak mengetahuinya,” ujarnya, Selasa (21/5/2024) seperti dikutip TribunJakarta.com.

Saat dibawa ke Puskesmas, Neng mengaku bayi yang dikandungnya ditemukan di dalam bus.

Karena kondisi bayi yang terus memburuk, bayi tersebut dirujuk ke RSKD Duren Sawit di Jakarta Timur.

Tim medis RSKD Duren Savit merasa ada yang aneh dengan bayi meninggal tersebut dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.

Lanjutnya, “Tim penyidik ​​Satuan Satraskrim PPA Polres Metro Jakarta Timur mendapat laporan dari Polsek Duren Savit. Serangkaian penyelidikan dilakukan, dilanjutkan dengan penyidikan.” Pengakuan yang memalukan

Neng di hadapan Komisaris Besar Kota Metropolitan Jakarta Timur Nicholas Ari Lilipali mengatakan, aborsi dilakukan agar putri semata wayangnya bisa melanjutkan pendidikan.

Mohon maaf. Mohon bantuannya. Saya bingung, anak saya tidak mau minum obat, kata NKD, Selasa.

Nanang yang mengenakan masker dan seragam penjara terus menangis saat diperkenalkan di konferensi pers.

Saat ditanya motivasinya membiarkan anaknya lahir dari pacarnya, jawaban Neng berubah dari pernyataan awal.

Pertama, Neng mengaku putranya jatuh cinta dengan putrinya yang tinggal di kos-kosan di Bekasi. Neng Kume Le Devi (46) menangis tersedu-sedu menjelaskan alasan anaknya HR (16) dibiarkan berhubungan intim dengan pacarnya bahkan direkam. (Vartakuta) (Vartakuta)

Namun dalam jumpa pers, Neng menyebut pacar putranya kerap melontarkan kata-kata kasar.

“Laki-laki itu suka berkata kasar kepada saya. Makanya saya takut. Tolong bantu saya, Pak,” kata Neng.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, HR telah menjalin hubungan dengan pacarnya AR selama setahun.

Pada November 2023, Neng mengizinkan putranya berhubungan seks di hotel pacarnya.

Bahkan, Neng menonton dan merekam hubungan seks tersebut melalui ponselnya.

Hal ini dilakukan berulang kali karena Neneng menggunakan gambar seksual tersebut untuk kepuasan pribadi.

Akibat perbuatannya, Nanan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara atau denda maksimal 3 miliar riyal. Warga yang kehamilannya tidak diketahui

Nur Ali, Ketua RT asal Naneng, mengaku kaget saat polisi menangkap seorang ibu dan anak terkait kasus aborsi.

Pasalnya, warga tidak mengetahui kalau siswi tersebut sedang hamil.

Noor Ali jarang melihat laki-laki lain masuk ke rumah Nanang selama dia tinggal di sana.

HR diketahui merupakan anak tunggal Nanan yang kini berstatus janda.

Saya belum pernah melihatnya, saya rasa (pacar HR) tidak pernah ada.”

Ia menjelaskan, Selasa (21), “(Rumah Naneng) ada enam orang. Anaknya (HR) masih sekolah. Kalau Naneng tidak bekerja, dibantu keluarga. Jarang berinteraksi dengan lingkungan. Dia berkomunikasi.” /5/2024).

Dia tidak melihat adanya perubahan berarti pada tubuhnya, sehingga dia tidak menyadari bahwa dirinya hamil.

Selain itu, HR masih bertingkah seperti anak SMA saat hamil.

Nur Ali baru mengetahui HR melakukan aborsi saat anggota Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Metro Jakarta Timur datang.

“Bantuan hukum datang. Saat itulah saya tahu kejadiannya (aborsi Nenang dan HR). Saya tahu setelah pesan Puskesmas, tapi saya lupa tanggalnya,” lanjutnya.

Neng Kumle Devi mengatakan, sebagian artikel itu dimuat di TribunJakarta.com dengan judul Maaf, setelah dia menulis tentang putrinya berhubungan seks dengan pacarnya dan melakukan aborsi paksa.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *