TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Neneng Komala Dewi atau NKD (47) pertama kali bertemu AR, pacar putrinya HR (17).
Neneng adalah perempuan asal Jakarta Timur yang merekam AR dan HR sedang berhubungan seks hingga putrinya hamil dan melahirkan.
Ternyata Neneng nekat melakukan kebrutalan tersebut karena AR menolak cintanya.
Ternyata, Neneng lah orang pertama yang mengetahui kebenaran sebenarnya.
Neneng jatuh cinta pada seorang sopir bus yang sudah mempunyai anak dan istri.
Namun cinta Neneng hanya bertepuk sebelah tangan, AR lebih memilih berpacaran dengan HR ketimbang ibunya.
AR dengan berani menolak ajakan Neneng berhubungan seks.
Hal itu diungkapkan Kombes Pol Metro Jakarta Timur Nicolas Ary Lilipaly.
“Awalnya ketemu pacar anaknya yang jadi sopir bus. Dia (Neneng) kepincut sama sopir itu, tapi sopir ini nggak tertarik sama perempuan itu. Akhirnya perempuan ini kenalkan anaknya ke sopir ini,” ujar sang sopir. Komisaris Polisi. Nikolas Ary. Lilipaly pada Kamis (23/5/2024).
AR mengaku tak senang dengan bentuk tubuh Neneng.
Hal inilah yang membuat sopir angkot itu menolak keras permintaan Neneng untuk menjalin hubungan suami-istri.
Saat itu ibunya tertarik dengan sopir tersebut, ibunya memanggil sopir untuk melayaninya, namun sopir tersebut menolak karena perempuan tersebut berperilaku buruk, jelas Kompol Nicolas Ary Lilipaly.
Daripada Neneng, pacar HR malah memilih berhubungan intim dengan HR.
Karena bau (Neneng) tidak menarik perhatian pengemudi, mereka hanya tidur bersama, pengemudi tidur dengan anaknya, dan ibu melihat dan memotretnya,” kata Kompol Nicolas Ary Lilipaly.
Neneng diketahui tinggal bersama putri dan saudara-saudaranya di sebuah rumah kontrakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sehari-harinya Neneng tidak suka bersosialisasi dan tidak bekerja.
Dia juga membantu putrinya melakukan aborsi.
Namun HR melahirkan di rumah pada 16 April 2024.
Kutipan dari topik RT
Ketua RT tempat tinggal Neneng dan HR, Nurali mengungkapkan, tindakan Neneng dan HR melakukan aborsi membuat kaget masyarakat karena selama ini tidak mengetahui korbannya hamil.
Pasalnya, yang tinggal di kawasan Kecamatan Duren Sawit, tidak ada satu pun pengelola lingkungan atau warga yang melihat ada pengunjung yang berkunjung.
“Saya belum pernah lihat, saya kira dia (pacar HR) belum pernah ke sana. Kalau anak Bu Neneng satu-satunya, hanya HR,” kata Nurali saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). ). ).
Menurutnya, beberapa bulan sebelumnya, masyarakat tidak melihat adanya perubahan saat HR memberi tahu mereka bahwa dirinya hamil.
Sehari-harinya HR mengikuti passionnya sebagai seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) yang tinggal bersama ibu dan beberapa kerabat lainnya dalam satu rumah.
“Enam orang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) selalu sekolah. Kalau Neneng tidak bekerja, dinafkahi keluarga. Dia tidak suka berinteraksi dengan alam,” ujarnya.
Kini setelah Neneng ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, ia terancam hukuman penjara hingga 15 tahun atau denda sebesar Rp3 miliar.