Nasib Tentara yang Tersambar Petir di Mabes TNI Cilangkap: 2 Orang Jadi Korban, 1 Meninggal Dunia

TRIBUNNEWS.COM – Dua prajurit TNI bernama Prada Ardiansyah dan Perlengkapan Kelas Satu (KLS Bek) Dani Sidiq mengalami nasib malang setelah tersambar petir di Mabes TNI AL, Kompleks TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (4/). 24). /2024) kemarin sore.

Kronologi kejadian ini bermula pada pukul 15.20 WIB suara guntur terdengar dimana-mana.

Lalu, dua menit kemudian, Prada Ardiansyah dan Dani Sidiq terjatuh setelah mendengar suara petir.

Beberapa orang yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung menolong mereka.

Kemudian, pada pukul 15.28 WIB, KLS Bek Dani langsung dipindahkan ke Satuan Kesehatan (Satkes) Prefektur Angkatan Laut.

Sedangkan Prada Ardiansyah dibawa ke Unit Kesehatan Mabes TNI dengan mobil tamu.

Kemudian, pada pukul 15.35 WIB, tim darurat Satuan Kesehatan Mabes TNI memberikan pertolongan pertama kepada Prada Ardiansyah.

Sementara KLS Bek Dani dibawa ke RS Ridwan Meuraksa Jakarta Timur untuk mendapat perawatan.

Prada Ardiansyah meninggal dunia karena telinga berdarah

Dikutip Kompas.com, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengungkapkan, pasca kejadian dan perawatan, nyawa Prada Ardiansyah tak tertolong lagi.

“Dua orang tersambar petir, Prada Ardiansyah dan KLS Bek Dani. Prada Ardiansyah meninggal dunia,” ujarnya.

Gumilar mengatakan, penyebab Prada Ardiansyah meninggal karena telinga berdarah.

“Telinganya berdarah,” katanya singkat.

Lebih detail Mayjen Gumilar menjelaskan Prada Ardiansyah dan KLS Bek Dani tersambar petir saat berjalan di trotoar.

Mereka kemudian langsung tersambar petir di tempat.

Di sisi lain, salah satu saksi mata, Ryan (25), mengaku mendengar suara ledakan bom yang ternyata berasal dari petir.

“Jadi kebetulan saya di depan kantor. Seperti ada petir, tiba-tiba menyambar seperti bom meledak,” ujarnya.

Ryan kemudian mengaku mendengar teriakan minta tolong dari luar kantor tempatnya bekerja.

Ternyata suara minta tolong itu berasal dari Prada Ardiansyah dan KLS Bek Dani.

“Setelah itu beberapa menit kemudian saya mendengar orang-orang berteriak minta tolong. Saat saya langsung keluar dan berdiri di depan kantor, tiba-tiba di sekitar saya banyak orang seperti di video (yang beredar),” tutupnya. .

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Gita Irawan)(Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *