Nasib Baik 3 Mantan Anak Buah Ferdy Sambo: Ada yang Naik Pangkat, Bebas Bersyarat dan Jadi Kapolres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga mantan “cowok” Freddy Sambo baru-baru ini mendapat kabar baik.

Diantaranya adalah Chuck Poteranto, mantan asisten pribadi Freddie Sambo yang menduduki jabatan baru dan lama.

Lalu ada mantan propagandis perempuan Karu, Fullari Hendra Kurniawan, yang dibebaskan dari tahanan setelah diberikan pembebasan bersyarat.

Di bawah ini gambar tiga mantan anak buah Freddie Sambo yang sedang beraksi.

1. Mantan Profesor Karo Faminal, Fullery Hendra Kurniawan

Badan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan hak pembebasan bersyarat kepada Hendra Kurniawan, mantan Kepala Bagian Keamanan Dalam Negeri (Karo Feminal) Departemen Keamanan Profesional (Profam) kepolisian, setelah ia dinyatakan lolos. Jumat (8 Februari 2024).

Hendra Kurniawan dinyatakan bersalah menghalangi jalannya peradilan atau menghalangi penyidikan kasus pembunuhan berencana tingkat satu terhadap Nofriansia Yosua Hotabart atau Brigadir C. .

“Yang bersangkutan telah diberikan pembebasan bersyarat (PB) pada 2 Juli 2024,” kata Direktur Humas dan Protokol Departemen Pemasyarakatan Dadi Eduar Aka Saputra, Senin (5/8/2024) kemarin.

Meski sudah bebas dari penjara, Hendra Kurniawan tetap harus mengikuti pedoman Lembaga Pemasyarakatan (Bapas) Tingkat 1 Jakarta Selatan selama dua tahun.

Mantan anggota polisi berpangkat akhir Brigjen akan dibebastugaskan setelah 8 Juli 2026.

“Pelatihan ini akan dibimbing oleh bapak-bapak Jakarta Selatan angkatan pertama hingga tanggal 8 Juli 2026,” kata Eduar.

Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta dikabarkan mengukuhkan hukuman tiga tahun penjara yang dijatuhkan pada Hendra Kurniawan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

“Hal ini memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 Februari 2022 (No. 802/Pid.Sus/2022/PN JKT.SEL) yang dimintakan banding,” kata Ketua Hakim Nelson Pasaribo dalam persidangan yang digelar di PT DKI Jakarta pada Rabu. 10 Mei 2023.

Dalam musyawarahnya, majelis hakim Pengadilan Tinggi memutus Hendra Kurniawan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengganggu atau mengganggu sistem elektronik tanpa hak atau melanggar hukum. Sistem tidak berfungsi dengan baik.

Majelis Hakim MA sependapat dengan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta yang menetapkan mantan polisi berpangkat letnan kolonel itu melanggar Pasal 33 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016. Pasal 55 (1) Nomor 1 KUHP sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008.

Selain Hendra Kurniawan, setidaknya ada lima anak buah mantan Kepala Biro Proklamasi (Kadiv) Polisi Freddy Sambu yang ditangkap karena menghalangi penyidikan.

2. Chuck Poteranto

Sebelumnya sempat dipecat, namun kini mantan asisten pribadi Freddie Sambo, Chuck Poteranto, mendapat peran dan promosi baru.

Beberapa petugas polisi terlibat dalam rencana pembunuhan tahun 2022 yang melibatkan mantan kepala departemen propaganda polisi Freddie Sambo.

Salah satunya Chuck Poteranto, lulusan Akademi Kepolisian tahun 2006, bahkan sempat divonis pemberhentian tidak hormat.

Namun kabar terkini, Chuck Poteranto tampaknya masih aktif di kepolisian.

Chuck Poteranto, yang masih menjadi perwira pribadi Freddy Sambo, menjabat sebagai Kapolri.

Chuck Poteranto kini menyandang pangkat AKBP.

Chuck Poteranto juga dipindahkan dari jabatan Perwira Muda (Faman) Diklat Polri ke Faman Fulda Metro Jaya.

Hal itu terlihat dari surat telegram Panglima Polisi, Surat Edaran Nomor ST/1628/VIII/KEP./2024, tertanggal 1 Agustus 2024, yang ditandatangani Wakapolri Irjen Pol Dedi Prestio.

Banding setelah penolakan

Pada kasus Freddie Sambo lalu, Chuck Poteranto diadili karena pemberhentian atau pemberhentian tidak hormat (PTDH).

Hukuman terhadap Chuck Poteranto dijatuhkan menyusul hasil sidang Kode Etik yang digelar pada Kamis, 1 September 2022.

Namun Chuck Poteranto yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Pribadi Freddie Sambo (Sperry) dan menjabat Kompol mengajukan banding ke Komisi Etik Polri (KKEP).

Akibatnya, Chuck Poteranto dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk PTDH dan hanya diberi sanksi satu tahun.

Setelah degradasi, Chuck Poteranto dipindahkan.

Jejak Tas Chuck Poteranto

Berdasarkan dakwaan JPU, dalam kasus pembunuhan Brigjen J, Chuck terlibat dalam pengambilan rekaman CCTV di sekitar lokasi penembakan yang terjadi di kediaman Freddie Sambo di Mapolsek Dorantiga, Jakarta Selatan.

Awalnya, tak lama setelah penembakan Brigjen J pada 8 Juli 2022, Sambu mengeluarkan perintah kepada Letjen yang saat itu menjabat Kepala Badan Keamanan Dalam Negeri (Caro Feminal) Departemen Propaganda Polri. Hendra Kurniawan memeriksa CCTV di sekitar TKP.

Artinya, Hendra menyampaikan perintah Sambo kepada anak buahnya, Kompol Agus Norpatria.

Sehingga Agus meminta bantuan AKBP Ari Cahya Nugraha dalam menjalankan perintah Sambo.

Namun karena Ari Khaya Nugraha tidak hadir, ia memerintahkan anak buahnya AKP Irfan Vidyantu untuk melaksanakan perintah tersebut.

Irfan disuruh Agos mengamankan dua buah CCTV di sekitar rumah dinas Sambo.

Instruksi serupa juga disampaikan Chuck kepada Irfan.

Saksi Irfan Vidyanto kemudian mendapat telepon dari terdakwa Chuck Poteranto, Korspari Kadib Profem yang menanyakan kepada saksi Irfan Vidyanto apakah diinstruksikan untuk mengganti kedua unit CCTV tersebut.Kemudian saksi Irfan Vidyanto menyetujuinya, kata Chuck dalam dakwaan .

Meski Chuck tahu tindakannya tidak ada dasar hukumnya, ia tetap memerintahkan Irrfan untuk mengganti CCTV di sekitar rumah dinas Sambo.

Padahal, Chuck mengetahui Brigjen J saat itu ditembak di kediaman atasannya.

3.AKBP Arikaya

Mantan anak buah AKBP Freddy Sambo, Ari Khaya Nugraha, baru-baru ini dilantik menjadi Kapolres Damak di lingkungan Kapolda Jawa.

Ia menggantikan AKBP Muhammad Purbaja. Purbaja mendapat peran baru sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah.

Sebelumnya, jabatan tersebut dijabat oleh AKBP Rahman Wayya.

Perubahan tersebut tertuang dalam teks Telegram ST/1554/VII/Kep/2024 tanggal 26 Juli 2024.

Sabtu lalu (27 Juli 2024), Kepala Biro Humas Polri Caro Panamas Letkol Trunoyudo Wisnu Andika mengatakan kepada wartawan, “Pergerakan personel kepolisian memberikan peningkatan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat , ”jelasnya.

Profil dan Biografi AKBP Ari Cahya

AKBP Ari Cahya Nugraha atau akrab disapa Acay merupakan anak buah Freddy Sambo di Unit Kriminal Umum Barak Fulari.

Bahkan Ari Kahia saat itu tergabung dalam Satgas Merah Putih pimpinan Freddy Sambo.

Ia juga terlibat dalam tewasnya Brigadir Nofriansia Josua Hotabart atau Brigadir J.

Asai disebut-sebut sebagai dalang pembunuhan Brigadir Jenderal J. Freddie Sambo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Departemen Propaganda Kepolisian.

AKBP bernama Ari Cahya Nugraha, seperti dikutip Kompas.com, juga termasuk yang ditempatkan di lokasi khusus karena diduga melanggar kode etik penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.

Namun AKBP Ari Cahya Nugraha tercatat sudah menyelesaikan hukumannya per 9 September 2022.

Akibat hal tersebut, AKBP Ari Cahya Nugraha harus kehilangan status sebagai Kanit 1 Subdit 3 Dittipidum Bareskrim Polri dan kini dimutasi ke Yanma Polri.

AKBP Ari Cahya Nugraha seperti dikutip Grid Hot, menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara pada tahun 2016.

Saat itu, Ari Kahia menangani kasus pelecehan seksual terhadap penyanyi Saiful Jamil.

Selain itu, Ari juga mendapat penghargaan dari Kompol Tito Karnavian pada tahun 2018.

Penghargaan juga diterima Ari saat menjabat Direktur Unit 2 Subdit IV Ditreskrim Polda Metro Jaya.

Pasalnya, 1,8 ton Philopon terdeteksi di Perairan Anambas di lepas Pulau Leo, dan 240kg Philopon terdeteksi di Dadaf Tangerang.

Saat itu, posisi Ari masih tertindas.

AKBP Ari Cahya juga bertugas di wilayah hukum Kalimantan Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *