Nasib 5 Remaja yang Olok-olok Korban di Palestina: Dibina Kepolisian, hingga Kemenag Ikut Andil

TRIBUNNEWS.COM – Lima gadis remaja yang mengolok-olok korban di Palestina kini menarik perhatian publik.

Kelimanya juga akan mendapat instruksi dari berbagai pihak.

Siswa tersebut wajib melapor kepada guru Bimbingan Konseling (GC) selama satu minggu.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyebut 5 remaja sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta mendapat arahan dari Dinas Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPAPP), konselor, hingga pihak kepolisian.

Pelatihan berlangsung selama 1 minggu.

“Dan selama seminggu kami akan memberikan pedoman dan bagi para pelajar ini akan kami persiapkan dari dinas DPAPP, konselor, serta Kanwil Kemenkum HAM, kepolisian dan juga Kesbangpol untuk memberikan pedoman,” ungkapnya. kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin, mengutip tayangan video di Instagram @smpn_216, Kamis (13/06/2024).

Tak hanya itu, pembinaan juga akan diterapkan di 4 sekolah tempat 5 anak belajar.

Dan kepada orang tua dan seluruh siswa melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan yang selanjutnya akan diselesaikan oleh pihak kepolisian dan Kesbangpol, Kanwil Kemenkumham dan Kemenag, lanjutnya.

Dalam pembinaan ini nilai-nilai karakter dan pembangunan nasional akan disampaikan kepada siswa, guru, dan orang tua.

“Pembangunan nasional ini tentunya merupakan bawaan dalam diri kita, sehingga toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan terjalin di sekolah,” tambah Budi Awaluddin. Menangis dan ketakutan

Lebih lanjut, kondisi 5 remaja tersebut diungkap Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Budi Awaluddin, remaja berusia 5 tahun, menangis dan mengakui perbuatannya.

Kelimanya juga diundang oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Budi Awaluddin mengatakan para remaja tersebut menyesali perbuatannya.

“Ya, mereka sangat, sangat menyesal dan kami menelepon mereka juga dan mereka sangat menyesal atas apa yang terjadi.”

“Dan semuanya menangis,” ujarnya dalam jumpa pers, Kamis (13/6/2024), mengutip Instagram @smpn_216.

Budi juga mengatakan, kelima remaja tersebut dalam kondisi ketakutan setelah videonya viral.

Anak-anak tersebut pun meminta bantuan kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi saat ini. Viral dan dikecam netizen

Diketahui beredar video 4 remaja makan bersama di sebuah restoran cepat saji.

Dalam video tersebut, empat remaja bercanda dan mengolok-olok para korban Gaza di Palestina akibat agresi militer Israel.

Video viral berdurasi sekitar 30 detik tersebut tersebar di media sosial, termasuk salah satunya yang diposting di Instagram oleh Abdillah Onim, aktivis Palestina asal Indonesia, @bangonimdaily.

Keempat remaja tersebut bahkan sempat bercanda mengenai pembunuhan anak-anak Gaza.

Mereka menganalogikan makanan yang mereka makan dengan darah dan tulang anak-anak Palestina. “Ini tentang seseorang yang memakan tulang seorang anak Palestina,” kata salah satu gadis remaja dalam video tersebut.

Dan tidak hanya itu, remaja putri lainnya juga ikut tampil.

“Darah anak-anak Palestina,” ucapnya sambil melahap wadah di depannya.

“Ini daging, ini daging anak-anak Palestina,” sahut yang lain.

Sayangnya, sekelompok remaja menganggap lelucon tentang korban di Palestina itu lucu dan bahkan tertawa terbahak-bahak.

Ejekan 4 remaja tersebut langsung membuat netizen geram, meski menganggap tindakan mereka tidak ada simpati dan empati. Permintaan Maaf: Viral yang tersebar di media sosial menunjukkan sekelompok remaja Indonesia menghina penderitaan warga Palestina di Gaza. (Tribunnews.com)

Akhirnya anak-anak tersebut meminta maaf dan wajah mereka diketahui publik, mengakui kesalahannya. Dalam video tersebut tidak hanya ada empat gadis remaja, tapi juga ada satu orang lagi yang sedang syuting.

Gadis SMPN 216 Jakarta itu diduga terekam.

“Selamat malam, saya ingin meminta maaf atas kesalahan yang saya lakukan dengan perilaku dan kata-kata saya.”

“Saya sangat menyesal atas segala tindakan dan perilaku yang saya lakukan yang telah menyakiti hati banyak orang,” kata salah satu dari mereka.

“Saya minta maaf yang tulus, terima kasih.”

Sementara gadis-gadis lainnya mengaku akan lebih berkembang lagi.

Selamat malam, saya selaku pelaku video yang sudah beredar berhari-hari ini, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, kata dia.

“Saya akan mengubah sikap saya, perilaku saya dan mengubah kata-kata saya menjadi lebih baik dan positif di masa depan. Saya berjanji untuk menjadi lebih dewasa.” Klarifikasi SMPN 216 Jakarta

Mengutip Instagram SMPN 216 Jakarta, @smpn_216, pihak sekolah mengaku remaja yang merekam prank tersebut adalah salah satu siswanya.

Namun tidak dengan empat gadis remaja lainnya.

Setelah videonya viral, SMPN 216 Jakarta mengecam tindakan gadis-gadis tersebut.

Berikut pernyataan SMPN 216 Jakarta:

Menyusul beredarnya video tersebut di masyarakat, kami di pihak sekolah memberikan klarifikasi bahwa:

1. Peristiwa tersebut terjadi di luar jam sekolah pada Minggu sore, 9 Juni 2024, saat mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.

2. Keempat orang dalam video tersebut bukan siswa SMPN 216 Jakarta.

3. Yang membuat video dan mempostingnya serta pemilik akun Instagram story tersebut adalah salah satu siswa kelas 9 SMPN 216 Jakarta yang juga merupakan temannya.

4. Setelah mempelajari video yang beredar, kami pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku yang ditampilkan dalam video tersebut.

5. Kami pihak sekolah telah memanggil yang bersangkutan dan orang tuanya serta mempersilakan yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan dan meminta maaf kepada semua pihak yang merasa tersinggung atas perbuatan yang dilakukan.

6. Di sekolah kami selalu mengajarkan dan mendukung sikap toleransi.

Demikian klarifikasi ini kami sampaikan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabavati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *